Jakarta (ANTARA) - Penyelenggaraan HighScope Model United Nations (HSMUN) 2022 yang merupakan kegiatan simulasi Sidang PBB mengajarkan para siswa jenjang SMA untuk belajar diplomasi.

“Delegasi pada HSMUN 2022 merupakan bagian dari bonus demografi Indonesia yang berkualitas, yang memiliki visi kebangsaan serta wawasan internasional yang baik,” ujar juru bicara mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Kegiatan simulasi yang diselenggarakan oleh HighScope Indonesia tersebut diikuti sebanyak 114 siswa dari 15 SMA di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Bali. Kegiatan yang berlangsung secara luring itu mengangkat tema “Hand in Hand Toward Solving a Global Crisis”.

Baca juga: Calon diplomat muda difasilitasi lakukan simulasi sidang PBB

Husain menjelaskan siswa perlu diasah dalam melihat fenomena internasional atau krisis global seperti perubahan iklim. Para delegasi pun memiliki pengetahuan serta keinginan yang kuat untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi krisis global.

“Semoga kelak anda semua menjadi bagian dari aktor atau diplomat, yang dapat berperan aktif dan ikut serta dalam menjaga ketertiban dunia dan mencapai kesejahteraan umat manusia serta menegakkan perdamaian dunia,” kata dia.

Baca juga: Pejabat tinggi PBB ikut simulasi kesiapsiagaan tsunami siswa SD Bali

HSMUN merupakan wadah yang tepat bagi siswa jenjang pendidikan SMA untuk mengasah keahlian dan nilai-nilai melalui pengetahuan akan PBB serta permasalahan dunia secara umum.

Keterampilan lain yang dibutuhkan pada abad 21, seperti keterampilan berbicara di depan publik (public speaking), keterampilan menulis (writing skill), keterampilan bernegosiasi (negotiation skill), keterampilan melakukan riset/penelitian (research skill), keterampilan memecahkan masalah (problem solving), pembangunan kesepahaman (consensus building), serta kompromi dan kerja sama (compromise and cooperation) pun diasah selama dua hari ini.

Baca juga: Mahasiswa UGM juarai simulasi sidang PBB di Australia

Para peserta juga diharapkan untuk dapat mengenal serta belajar mengenai diplomasi, isu-isu global, dan mencari solusi atas permasalahan global sejak dini. Seluruh keterampilan itu dibutuhkan oleh para generasi muda yang kan menjadi pemimpin dan pengambil keputusan di masa depan.

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022