Reuters (ANTARA) - Menteri energi Arab Saudi dan Irak pada Kamis bertemu dan menekankan pentingnya mematuhi pengurangan produksi OPEC+ yang berlangsung hingga akhir tahun 2023, kata Kementerian Energi Saudi dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

Menteri Energi Irak Hayan Abdel-Ghani bertemu dengan Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman dalam sebuah kunjungan ke kerajaan itu pada Rabu.

Kedua belah pihak juga menekankan, "kemampuan untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut, jika dibutuhkan, untuk mencapai keseimbangan dan stabilitas di pasar," menurut pernyataan tersebut.

OPEC+, sebuah aliansi yang mengelompokkan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu mereka, termasuk Rusia, akan menggelar pertemuan pada 4 Desember di Wina.

Dalam pertemuan terakhirnya pada 5 Oktober, pemangkasan produksi sebesar 2 juta barel per hari disetujui.

Pangeran Abdulaziz mengatakan pada awal pekan ini bahwa kelompok tersebut masih siap untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut jika dibutuhkan untuk mengembangkan suplai dan permintaan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Minyak naik setelah Saudi sangkal laporan peningkatan pasokan OPEC+
Baca juga: Arab Saudi-Amerika Serikat bentrok karena pemotongan minyak OPEC+

Penerjemah: Katriana
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022