Seluruh badan jalan tertimbun material longsor sehingga jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat
Agam, Sumbar (ANTARA) -
Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kota Padang menuju Bukittinggi, Sumatera Barat, melalui Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, kembali tertimbun longsor akibat curah hujan tinggi melanda daerah itu pada Jumat siang.
 
Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Bambang Warsito di Lubukbasung, Jumat, mengatakan tanah longsor terjadi di Bukik Apik, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, mengakibatkan kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melewati jalan itu.
 
"Seluruh badan jalan tertimbun material longsor sehingga jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat," katanya.
 
Ia mengatakan saat ini masih terjadi pergerakan tanah bukit dan cuaca berkabut disertai hujan di lokasi longsor dan sekitarnya.
 
Namun pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumbar untuk menangani tanah longsor itu.

Baca juga: Jalan provinsi di Malalak Agam tertimbun tanah longsor

Baca juga: Empat warga yang tertimbun tanah longsor di Agam semua telah ditemukan
 
"Kami telah melakukan koordinasi dengan DPUPR Sumbar untuk menurunkan alat berat guna membersihkan material longsor," katanya.
 
Sebelumnya, tanah longsor terjadi di Bukik Apiak, Nagari Malalak Timur beberapa hari lalu.
 
Untuk itu, ia mengimbau pengendara untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat melewati daerah itu.
 
"Daerah Bukik Apik merupakan rawan tanah longsor saat curah hujan tinggi," katanya.
 
Ia menambahkan, tanah longsor juga menutup sebagian ruas jalan provinsi di Jorong Kampuang Tabu, Nagari Sipinang, Kecamatan Palembayan, Agam, Jumat.
 
Selain itu, tanah longsor menutup jalan menghubungkan Lubukbasung menuju Bukittinggi di Nagari Panta, Kecamatan Matur. "Longsor di Panta ini sudah berulang kali terjadi pada Jumat," katanya.

Baca juga: Tim gabungan lanjutkan pencarian korban tertimbun longsor di Agam

Baca juga: Longsor-banjir landa Agam, 40 rumah terendam

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022