Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menyoroti pentingnya ketersediaan satu data ketenagakerjaan yang akurat dan faktual untuk pengambilan kebijakan dalam upaya menguatkan kinerja ekonomi Indonesia.

Dalam acara Forum Satu Data Ketenagakerjaan 2022 yang diikuti virtual dari Jakarta, Selasa, ia mengatakan kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan perkembangan positif di tengah perlambatan ekonomi global.

Untuk meningkatkannya, kata dia, diperlukan kinerja sektor ketenagakerjaan yang baik.

"Untuk itu kita harus mampu mengambil kebijaksanaan pembangunan ketenagakerjaan yang berdasarkan bukti dan fakta bukan berdasarkan persepsi atau intuisi. Solusinya kita butuh data yang dapat diolah menjadi informasi," ujar dia.

Data yang tepat, katanya, dapat membantu dalam menjawab permasalahan yang tepat. Namun, terdapat beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan data ketenagakerjaan yang tepat.

Baca juga: BPJAMSOSTEK serahkan data 15,6 juta pekerja layak BSU ke Kemenaker

Faktor pertama adalah relevansi antara data dan tujuan penggunaan, dengan data yang spesifik dibutuhkan untuk tujuan yang spesifik.

Dia memberi contoh perbedaan data yang dibutuhkan untuk isu kesejahteraan pekerja akan berbeda dengan data yang diperlukan untuk membuat target program.

Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam satu data ketenagakerjaan adalah ketepatan waktu untuk memastikan data dapat menggambarkan situasi terkini.

"Dibutuhkan keterpaduan data dari berbagai sumber baik," katanya.

Dia juga menyoroti pentingnya reliabilitas data agar tingkat presisi data dapat dijaga dan pengambilan sampel yang valid sehingga kesimpulan yang diambil dapat memberikan gambaran akurat.

Selain itu, data ketenagakerjaan perlu juga dapat diakses oleh berbagai pihak. Dengan situasi saat ini terkadang membuat akses akan data terbatas untuk beberapa pihak saja.

Baca juga: Kemnaker berkoordinasi perkuat implementasi satu data ketenagakerjaan

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022