Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Raihan Sp.A mengatakan, cakupan vaksinasi polio yang tinggi akan bisa memutus mata rantai penularan virus polio di Indonesia.
"Virus ini tidak akan bisa hidup atau terputus mata rantai penularan-nya apabila cakupan itu tinggi dan merata jadi tidak hanya cukup di satu tempat tapi harus se-Indonesia," ucapnya dalam Media Group Interview mengenai perkembangan polio yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Baca juga: IDAI: Batuk pilek jangan jadi alasan tunda imunisasi anak
Baca juga: DKI minta orang tua lengkapi imunisasi dasar anak cegah TBC dan polio
Selain itu, Raihan mengatakan penularan polio lewat tinja juga harus dicegah dengan memperbaiki kebiasaan hidup bersih dan memiliki jamban yang langsung mengalir ke tanki septik, sehingga tidak mencemari lingkungan.
"Karena banyak yang masih melakukan aktivitas MCK di sungai, sementara keluarga tidak mempunyai jamban yang langsung ke septic tank yang bisa untuk memutus mata rantai tersebut," ucapnya.
Baca juga: Pakar Kesehatan Anak UGM: Cakupan vaksinasi polio perlu ditingkatkan
Baca juga: Dinkes Yogyakarta ingatkan orang tua lengkapi vaksinasi polio anak
Sasaran estimasi dari Pusdatin Kemenkes RI untuk Sub PIN Polio Kabupaten setempat mencapai 95.603 anak dengan rincian 0 sampai 59 bulan mencapai 39.251 anak, dan lima sampai tujuh tahun 16.112 anak, dan tujuh sampai 12 tahun mencapai 40.240 anak.
Baca juga: Menkes: Vaksinasi polio massal akan dilaksanakan di Pidie pekan depan
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022