Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kepolisian Resor Malang membuka Posko Siaga Bencana Gunung Semeru di wilayah perbatasan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pascaerupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12).

Kabag Ops Polres Malang Kompol Muhamad Bagus Kurniawan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa Posko Siaga Bencana tersebut dibuka di Kepolisian Sektor (Polsek) Ampelgading, Kabupaten Malang, yang berbatasan dengan Kabupaten Lumajang.

"Posko Siaga Bencana ini disiagakan selama ada kejadian bencana alam erupsi dan adanya awan panas guguran Gunung Semeru," kata Bagus.

Bagus menjelaskan, Posko Siaga Bencana tersebut dibuka untuk menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak bencana erupsi gunung semeru, di wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

Baca juga: PVMBG: Abu vulkanik bikin jalan licin saat terkena hujan

Baca juga: PVMBG paparkan alasan status Gunung Semeru naik menjadi awas


Menurut dia, selain sebagai titik untuk penyaluran bantuan sosial, Posko Siaga Bencana tersebut juga disiapkan untuk memberikan layanan kesehatan termasuk sebagai tempat evakuasi bagi warga di wilayah Kecamatan Ampelgading.

"Posko Bencana ini didirikan dengan tujuan untuk penyaluran bantuan sosial, posko kesehatan, posko evakuasi dan Siaga Bencana di wilayah Ampelgading Kabupaten Malang," ujarnya.

Ia menambahkan, sejumlah desa, yakni Desa Argoyuwobo, Desa Tamansari, dan Desa Mulyoasri dilaporkan mengalami hujan abu tipis disertai hujan dengan intensitas rendah pada saat Gunung Semeru mengalami erupsi.

Pemerintah Desa Ampelgading bersama sejumlah instansi terkait juga telah mendirikan sejumlah pos pengungsi yang merupakan salah satu langkah antisipasi adanya erupsi susulan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

"Namun hingga saat ini, masyarakat di tiga desa tersebut masih belum ada yang mengungsi," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan bahwa wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur dilaporkan hujan abu dampak erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12).

Usai terjadi erupsi Gunung Semeru, dilaporkan ada hujan abu tipis di wilayah Kecamatan Ampelgading. Meskipun mengalami hujan abu tipis di wilayah tersebut, tidak ada laporan kerusakan akibat erupsi Gunung Semeru.

Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) di Jawa Timur, dilaporkan memuntahkan awan panas guguran pada Minggu (4/12) sejak pukul 02.46 WIB sejauh tujuh kilometer.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut telah dinaikkan dari Level 3, atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas sejak Minggu (4/12) pukul 12.00 WIB.

Tingkatan status gunung berapi ada empat yakni paling rendah pada level Normal (Level 1), Waspada (Level 2), Siaga (Level 3) dan Awas (Level 4).

PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Baca juga: PLN pulihkan jaringan listrik yang terdampak erupsi Gunung Semeru

Baca juga: PVMBG paparkan alasan status Gunung Semeru naik menjadi awas

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022