Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - PT Angkasa Pura I Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat, menyatakan, aktivitas penerbangan di bandara setempat hingga saat ini tidak terdampak erupsi Gunung Semeru.

"Sampai saat ini belum ada pembatalan penerbangan dari dan ke Surabaya terkait erupsi Gunung Semeru," kata Humas Bandara Lombok, Arif Haryanto di Praya, Senin.

Arif Haryanto mengatakan, berdasarkan keterangan informasi dari Airnav pada Minggu, 4 Desember dilaporkan telah terjadi erupsi yang disertai Awan Panas Guguran (APG) mencapai 1.500 meter di atas puncak dan menyebabkan sejumlah gempa letusan selama periode 02.46 - 06.00 WIB.

Ia juga mengemukakan bahwa telah dikeluarkan peringatan ASHTAM No. VAWR3537 untuk wilayah yang terdampak erupsi yaitu Bandara Internasional Juanda, Surabaya dan Bandara Abdurahman Saleh, Malang.

"Berdasarkan hasil koordinasi dan pemeriksaan sementara di lokasi tersebut, kondisi personel dan fasilitas navigasi penerbangan dalam kondisi aman, termasuk Runway untuk aktivitas take-off atau landing pesawat," katanya.
Baca juga: PVMBG: Tak ada hubungan asap putih Gunung Raung dengan erupsi Semeru

Ia mengatakan, operasional penerbangan dan pelayanan navigasi penerbangan di Bandara Juanda dan Abdurrahman Saleh berjalan normal. Personel terus bersiaga untuk mengantisipasi adanya kemungkinan lain erupsi, terlebih, Jawa Timur merupakan salah satu wilayah yang cukup sering diguncang erupsi dan gempa letusan awan panas.

"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait update kondisi di lapangan," kata Arif.

Untuk diketahui, Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut masih meluncurkan awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik pada Senin.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofian di Gunung Sawur dalam laporan tertulisnya mengatakan bahwa aktivitas Gunung Semeru pada periode pengamatan 5 Desember 2022 pukul 00.00-06.00 WIB mengalami satu kali awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik.

"Hasil pengamatan kegempaan hari ini selama enam jam, Gunung Semeru juga mengalami 29 kali letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm dan lama gempa 65-120 detik," kata Mukdas Sofian.

Baca juga: PVMBG nyatakan aktivitas Gunung Semeru cenderung mereda
Baca juga: BNPB tegaskan letusan Gunung Semeru tidak sebabkan tsunami

Baca juga: Muhammadiyah lakukan pemetaan wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022