Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman menyampaikan dukungan penuh bagi perundingan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) antara Indonesia dan Eurasia Economic Union (EAEU).

Dia mengaku sangat bersyukur atas peluncuran perundingan FTA itu yang disiarkan secara daring pada Senin (5/12) dan berharap terjadi percepatan atas penyelesaiannya, kata Kedutaan Besar RI di Astana dalam keterangannya pada Selasa.

"Kami mendoakan tahun depan perjanjian perdagangan bebas tersebut sudah bisa ditandatangani," ujar Fadjroel.

Dia mengatakan FTA tersebut akan memberikan berbagai kemudahan yang dapat membantu meningkatkan volume dan nilai perdagangan antara Indonesia dan Kazakhstan.

"Tahun ini saja nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan bisa melampaui 600 juta dolar AS (sekitar Rp9,3 triliun)... tertinggi dari semua negara ASEAN yang ada di Kazakhstan. Tahun depan 2023 semoga sudah bisa mendekati 1 miliar dolar AS. Apalagi kalau free trade agreement sudah ditandatangani," ucapnya.

Menurut Fadjroel, perundingan itu dilakukan sebagai upaya Indonesia untuk memperluas pasar nontradisional, khususnya ke negara-negara di kawasan Eurasia yang terdiri atas Rusia, Kazakhstan, Armenia, Belarusia, dan Kyrgyzstan.

Kazakhstan merupakan negara terbesar dan terkaya di Asia Tengah sehingga sangat potensial menjadi mitra ekonomi Indonesia, katanya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengatakan bahwa kawasan Eurasia sangat strategis bagi Indonesia.

"Indonesia memandang persatuan ekonomi Eurasia (EAEU) sebagai mitra dagang yang penting," ujarnya.

Anggota Dewan Kementerian Perdagangan EAEU Andrey Slepnev mengatakan bahwa produk pertanian memiliki prospek sangat besar untuk dikembangkan karena secara tradisional merupakan bagian terbesar dari impor EAEU dari Indonesia.

Fadjroel menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya yang dilakukan Kementerian Perdagangan RI untuk dapat menyelesaikan proses pembentukan FTA antara Indonesia dan EAEU.

FTA adalah masa depan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kazakhstan, kata dia.

Baca juga: KBRI Astana promosikan rendang dan wisata Bali di Kazakhstan
Baca juga: Warna bendera Kazakhstan sinari tugu Monas peringati Hari Republik

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022