Washington (ANTARA) - Pengajuan hipotek di Amerika Serikat (AS) turun 1,9 persen pada pekan lalu dibandingkan dengan yang tercatat pada pekan sebelumnya, menurut Mortgage Bankers Association.

Pada saat yang sama, pengajuan untuk pendanaan ulang atas pinjaman (refinancing) naik 5 persen pada pekan lalu, tetapi masih turun tajam 86 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Ini terjadi karena Federal Reserve (The Fed) AS menerapkan serangkaian kenaikan suku bunga paling agresif dalam empat dekade, sebagai upaya untuk meredam inflasi terburuk sejak awal 1980-an.

"Aktivitas pembelian melambat pekan lalu, dengan penurunan pengajuan pembelian konvensional yang sebagian diimbangi oleh peningkatan pengajuan pinjaman FHA dan USDA," menurut pernyataan dari Joel Kan, seorang ekonom dari Mortgage Bankers Association.

Besaran rata-rata dari pengajuan pinjaman bagi warga yang ingin membeli rumah turun ke angka 387.300 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.619).

Angka tersebut merupakan angka terendah sejak Januari 2021 dan sejalan dengan tren penurunan harga rumah yang cepat belakangan ini, ujar Kan.

Pekan depan, semua perhatian akan tertuju pada The Fed setelah angka inflasi bulanan dirilis.

Pasar AS berharap dapat melihat penurunan tingkat inflasi, yang belum turun secara signifikan, meski kenaikan suku bunga yang agresif telah diterapkan. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022