Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga mengaku terbantu dengan adanya Posko Pengaduan Masyarakat di Kantor Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, lantaran laporan yang disampaikan cepat ditindaklanjuti.

Lurah Grogol Utara Sariman mengatakan, pengaduan masyarakat yang diterima langsung ditindaklanjuti oleh kelurahan sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah.

"Jadi masalah longsor kita tindaklanjuti dengan berkolaborasi bersama Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan masyarakat sekitar agar segera ditangani dan tidak tergenang di wilayah RT 8/RW 4," kata Sariman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Menurut Sariman, longsor bisa disebabkan oleh beragam hal mulai dari pengikisan tanah, getaran yang dihasilkan dari lalu lintas di jalan dan bencana seperti gempa bumi.

Karena itu, tanah longsor harus segera ditangani agar tidak menyebabkan kejadian yang membahayakan bagi pejalan kaki maupun pengendara roda dua atau empat saat melintasi lokasi.

"Dalam penanganan longsor, kami sudah menyosialisasikan bahaya, membuat terasering, memperbaiki drainase, hingga membangun dinding penahan," katanya.

Baca juga: Petugas gabungan Jakarta Selatan tangani turap longsor di Bukit Duri

Selaras dengan Sariman, seorang warga bernama Sri Haryanti menyambut baik keberadaan Posko Pengaduan Masyarakat di Kantor Kelurahan Grogol Utara.

"Laporannya mengenai turap saluran air yang tanahnya longsor yang lokasinya berada di RT 8/RW 4," ujar Sri.

Wanita itu menuturkan keberadaan posko tersebut sangat membantu dirinya dalam melaporkan kejadian di masyarakat sehingga kegiatan sehari-hari bisa berjalan baik tanpa adanya gangguan.

"Pengaduan masyarakat ini sangat baik, karena warga masyarakat bisa langsung melaporkan kejadian yang ada di wilayah. Jadi bisa langsung ditanggapi," katanya.

Baca juga: Tanah longsor timpa sejumlah rumah di Kemang Timur

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memetakan 11 wilayah memiliki potensi gerakan tanah yang perlu diantisipasi saat musim hujan.

Sebanyak 11 wilayah yang memiliki potensi gerakan tanah itu tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

​​​Adapun wilayah Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

Kemudian di Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Kramatjati, dan Pasar Rebo.
 

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022