Magelang (ANTARA News) - Para warga lereng Gunung Merapi di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, JAteng, telah mendengar suara gemuruh dari arah puncak gunung, sehingga meminta dievakuasi ke tempat pengungsian guna menghindari bencana letusan. "Mereka sejak kemarin--Selasa (2/5)--sudah mendengar suara gemuruh dari puncak, itu pertanda Merapi bakal meletus, mereka minta dievakuasi sejak kemarin tetapi baru pagi ini (3/5) dilakukan," kata Kepala Urusan Pemerintahan Desa, Sengi Tarno di Magelang, Rabu. Sebanyak 73 jiwa warga dari 463 jiwa warga Dusun Gowok Ringin Desa Sengi dievakuasi dari dusunya sekitar tujuh kilometer dari puncak Merapi ke tempat pengungsian Balai Desa Congkrang dan Tempat Penampungan Akhir (TPA) pengungsi Desa Tanjung Kecamatan Muntilan yang lebih aman dari bahaya Merapi. Evakuasi terhadap mereka berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB dengan menggunakan satu armada truk didukung satu mobil ambulan. Seluruh warga Desa Sengi dengan penduduk 4.048 atau 1.039 kepala keluarga yang telah dievakuasi ke pengungsian sebanyak 667 jiwa berasal dari tiga dusun yakni Gowok Sabrang, Gowok Pos dan Gowok Ringin. "Suara gemuruh yang mereka dengar tidak menentu kadang siang, sore atau malam hari," katanya. Hujan yang turun deras dari kawasan puncak Merapi hingga ke Kecamatan Dukun termasuk Desa Sengi Selasa (2/5) malam bukan satu-satunya alasan mereka meminta evakuasi. "Bukan sekadar karena hujan tadi malam, tetapi memang mereka sejak kemarin minta evakuasi karena sudah mendengar suara gemuruh itu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006