Pemerintah sudah sejak lama mendorong program digitalisasi desa yang mampu memberikan informasi secara luas dan meningkatkan pelayanan di desa kepada masyarakat
Semarang, Jawa Tengah (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Bambang Kusriyanto mengajak masyarakat memanfaatkan teknologi di era digital untuk kegiatan produktif serta mendorong peningkatan ekonomi keluarga dan bukan sekadar ajang eksistensi diri di media sosial.

"Pemerintah sudah sejak lama mendorong program digitalisasi desa yang mampu memberikan informasi secara luas dan meningkatkan pelayanan di desa kepada masyarakat," kata Bambang di Semarang, Jateng, Senin.

Selain itu, ia menambahkan digitalisasi desa juga dapat diterapkan dalam mempromosikan potensi desa seperti UMKM dan desa wisata.

"Hampir seluruh desa di Kabupaten Semarang misalnya, sudah memiliki website desa. Isinya, informasi tentang desa mulai dari nama perangkat desa hingga potensi desa namun belum banyak yang menerapkan secara optimal," katanya.

Padahal, kata Bambang, digitalisasi dapat dimanfaatkan untuk melayani surat menyurat secara online, pengurusan berbagai dokumen, hingga mempromosikan berbagai produk UMKM.

"Dengan berpromosi melalui internet, produk-produk UMKM bisa dikenal secara hingga mancanegara dan jangkauan pemasarannya lebih luas. Sudah banyak contohnya produk UMKM diminati hingga luar negeri karena rajin berpromosi di media sosial," kata pria yang akrab disapa Bambang Kribo ini.

Ia melanjutkan, UMKM dapat menjadi prioritas digitalisasi desa karena dampaknya terhadap perekonomian.

"Digitalisasi ini juga memungkinkan pelaku UMKM tak lagi bergantung tengkulak dan mendekatkan pembeli dengan penjual," kata dia menegaskan.

Namun, ia menyadari untuk mendukung kondisi tersebut dibutuhkan anggaran sehingga jika tergantung ke APBDesa tidak mencukupi.

Ia mengajak kepala desa dan perangkat desa proaktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi agar bisa memberikan pemahaman literasi digital bagi masyarakat.

Selain itu, kerja sama juga dapat dilakukan dengan sejumlah perusahaan yang mengucurkan program corporate social responsibility (CSR).

"Pemerintah desa harus proaktif karena desa yang butuh. Perubahan pola pikir masyarakat tentang penerapan digitalisasi, pelan-pelan bisa diubah jika mereka sudah merasakan manfaatnya," kata dia.

Ia mengungkapkan, tantangan lain dari penerapan digitalisasi desa adalah akses internet yang belum merata terutama di daerah perbukitan dan pegunungan.

"Selain itu, digitalisasi desa kerap terkendala terbatasnya SDM (sumber daya manusia) yang paham tentang teknologi informasi. Tapi hal ini dapat diatasi jika pemerintah desa menggandeng karang taruna. Anak-anak muda ini biasanya kreatif dan punya akses maupun keterampilan terhadap teknologi informasi," jelasnya.

Baca juga: Kemenperin tempa IKM daerah agar terampil gunakan teknologi digital
Baca juga: PBNU luncurkan NU Tech untuk mewujudkan masyarakat cakap digital
Baca juga: Pemprov Kalteng tingkatkan literasi masyarakat hadapi era digital

Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022