Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak 110.811 anak usia di bawah 13 tahun di daerah tersebut menjadi sasaran imunisasi polio dengan cara pemberian tetes manis.

"Pemberian tetes manis polio dilakukan secara serentak dalam waktu sepekan atau efektif tujuh hari," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Sondang Bandayani di Aceh Timur, Selasa.

Dia mengatakan tujuan imunisasi dengan tetes manis tersebut untuk memberikan perlindungan sesegera mungkin pada setiap anak di Aceh Timur agar terhindar dari penyakit polio.

Polio merupakan penyakit berbahaya dan mengakibatkan cacat permanen. Pemberian vaksin polio tersebut guna mencegah penularannya, menyusul sudah ditemukannya anak lumpuh mendadak akibat polio di Kabupaten Pidie, Aceh.

"Target dalam kegiatan tersebut adalah 95 persen anak Aceh Timur usia di bawah 13 tahun harus mendapat tetes manis polio. Bagi saya, 95 persen ini artinya tetap 100 persen. Karena, kami tentu ingin memastikan semua anak Aceh Timur terlindungi," kata Sondang.

Sementara itu, Polres Aceh Timur menugaskan para kapolsek dan bhabinkamtibmas berperan aktif dalam menyosialisasikan dalam kegiatan tersebut yang merupakan program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.

“Anak-anak merupakan masa depan bangsa dan harapan orang tua. Untuk itu, calon penerus di masa depan tersebut harus tetap sehat, sehingga nantinya mereka bersemangat dalam memajukan bangsa ini,” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah.

Perwira menengah Polri itu mengharapkan orang tua menyukseskan pekan imunisasi polio, sehingga tidak membiarkan virus polio merenggut masa depan mereka yang cerah.

“Kami berharap dengan adanya Pekan Imunisasi Nasional Polio ini dapat menjadikan Indonesia, khususnya wilayah Kabupaten Aceh Timur bebas dari polio,” kata Andy Rahmansyah.


Baca juga: Dinkes sebut 350 ribu anak di Aceh sudah imunisasi polio

Baca juga: Dinkes: 2.136 anak di Pulau Weh-Sabang sudah divaksin polio

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022