Sampah di wilayah ini semakin meningkat, bahkan Kota Gorontalo sebagai penyumbang sampah terbesar di Provinsi Gorontalo dengan produksi sampah rumah tangga setiap hari sekitar 140 ton
Gorontalo (ANTARA) - Ketua SDGs Centre Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Provinsi Gorontalo, Raghel Yunyinger, mengajak multipihak untuk mewujudkan Kota Gorontalo bebas sampah.

"Sampah di wilayah ini semakin meningkat, bahkan Kota Gorontalo sebagai penyumbang sampah terbesar di Provinsi Gorontalo dengan produksi sampah rumah tangga setiap hari sekitar 140 ton," katanya di Gorontalo, Kamis.

Ia mengatakan dari jumlah itu, hanya 70 ton yang diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional Talumelito.

Sementara sisanya yang sekitar 70 ton lagi menjadi tumpukan sampah yang dibiarkan saja sehingga menyebabkan lingkungan kotor dan mengganggu kenyamanan masyarakat.

Salah satu langkah yang ditempuh SDGs Centre untuk mengatasi masalah sampah, yakni melakukan pemetaan masalah melalui kegiatan diskusi terfokus, untuk mendapatkan masukan mengenai penanganan sampah di Kota Gorontalo.

Baca juga: Jangan ada aksi plagiat di kampus, pesan Rocky Gerung di UNG

Baca juga: UNG bantah terjadi plagiat massal dosen


“Kami menggandeng forum perumahan dan kawasan permukiman sebagai mitra untuk menyajikan akar masalah dan solusi penanganan sampah di rumah, café, restoran maupun perkantoran dan pasar,” kata Raghel Yunyinger.

Sementara itu Sri Sutarni Arifin dari Forum PKP Kota Gorontalo dan Muhamad Rijal menyatakan bahwa penanganan sampah memang harus dilakukan semua pihak.

“Masalah sampah harus ditangani bersama, kami sudah membangun kemitraan dengan beberapa lembaga seperti perhotelan dan pegadaian dalam mengelola sampah di TPS3R,” kata Sri Sutarni.

Ia menambahkan konsentrasi perekonomian terdapat di Kota Gorontalo yang diikuti dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Kondisi itu disertai dengan tingginya aktivitas masyarakat perkotaan, yang dapat berdampak terhadap tingginya jumlah produksi sampah dari rumah tangga dan bersumber dari domestik lainnya.

Raghel Yunyinger menambahkan hasil berbagai diskusi mengenai bagaimana mengatasi sampah akan ditindaklanjuti oleh SDGs Centre UNG, yang akan melibatkan peran berbagai aktor melalui pendekatan Multi Stakeholder Partnership (MSP).

Baca juga: Aksi Pramuka bersih sampah dilaksanakan di Gorontalo

Baca juga: Sampah Ramadhan di Gorontalo capai 200 ton per hari

Baca juga: Bersih-bersih, Istri Gubernur Gorontalo ajak warga pungut sampah

Baca juga: Empat ton sampah terkumpul pada Gerakan Bersih Laut-Pantai Gorontalo


 

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022