Tokyo (ANTARA News) - Meski sudah bertahun-tahun tinggal di Negeri Kincir Angin, Indonesia ternyata tetap mempunyai tempat tersendiri di hati pebulutangkis putri Mia Audina Tjiptawan. Karena itu, pemain yang menduduki peringkat lima dunia itu dengan tegas menyatakan akan absen pada Piala Uber dua tahun mendatang saat digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. "Bagi saya Piala Uber sangat istimewa. Saya tidak ingin bermain pada turnamen Piala Uber di Indonesia untuk negara lain," ujar Mia sesaat setelah meraih kemenangan sebagai tunggal pertama menghadapi pemain Taiwan Cheng Shao Chieh pada semifinal Piala Uber, Kamis. Nama Mia melejit setelah menjadi pahlawan tim putri Indonesia dalam memenangi Piala Uber 1994 di Jakarta dengan mengalahkan tim Cina 3-2. Saat itu usianya baru 14 tahun. "Saya tidak mau melukai perasaan bangsa Indonesia. Bagi mereka Mia adalah Mia yang berusia 14 tahun, meskipun itu sudah 12 tahun lalu," katanya dan menambahkan bahwa kemungkinan ia tidak akan datang sama sekali saat putaran final Piala Uber digelar di Jakarta. Namun demikian, Mia yang datang ke Jepang tanpa didampingi suaminya, Tylio Lobman, seorang penyanyi gospel yang sedang konser di Spanyol itu mengatakan akan mengikuti Indonesia Terbuka tahun ini yang akan digelar di Surabaya pada 31 Mei hingga 4 Juni. "Di Surabaya ya? Mengapa di sana?" tanya pebulutangkis yang menjadi andalan negaranya di ajang Piala Uber kali ini karena beberapa pemain terkemuka lainnya seperti Yao Jie dan Lotte Bruil tidak bisa memperkuat timnya. Betapa perhatiannya ia kepada Indonesia, sampai-sampai kondisi Tanah Air menjadi pertanyaan pertamanya saat berjumpa wartawan Indonesia. "Bagaimana kondisi Indonesia saat ini? Perekonomian sudah membaik ya? Saya dengar korupsi-korupsi sudah mulai diberantas," berondongnya. "Lalu bagaimana dengan kondisi keamanan di Indonesia, teror-teror bom, masih?" tanya pebulutangkis putri yang sekarang menjadi warga Belanda mengikuti suaminya itu. Saat ditanya apakah ia sudah lama tidak pulang ke Indonesia, peraih medali perak Olimpiade Atlanta 1996 dan Athena 2004 itu mengaku tahun lalu datang ke Indonesia untuk mengikuti turnamen Indonesia Terbuka. Agaknya pebulutangkis putri peringkat lima dunia itu ingin menghibur warga Indonesia ketika mengatakan, "Yah.. di mana-mana sama `kok`, sedang mengalami banyak kesulitan. Bukan Indonesia saja", katanya sebelum berlalu melanjutkan aktivitasnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006