Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad) Idil Akbar menyebutkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memiliki banyak pengalaman, sehingga layak diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Secara pengalaman (Erick Thohir) dia sudah cukup, dari sisi politik dia oke," kata Idil di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, kepemimpinan Erick Thohir di BUMN terus mendapat perhatian besar masyarakat. Bahkan melihat rekam jejaknya Erick Thohir memiliki karier kepemimpinan cemerlang di berbagai sektor bidang usaha.

Mulai dari industri hiburan televisi, media cetak, hingga sektor olahraga. Tinta emas perjalanan kepemimpinan Erick Thohir juga sampai ke tingkat internasional dengan menjadi presiden Inter Milan sampai klub NBA Philadelphia 76ers.

Tidak hanya itu, kata Idil, Erick Thohir memiliki modal bagus yang tidak dipunyai banyak kandidat lain sebagai cawapres.

Baca juga: Pengamat jelaskan elektabilitas Erick Thohir naik di Pulau Jawa

Baca juga: Balad Jokowi: Ganjar-Erick pilihan favorit masyarakat Priangan Timur


"Rekam jejak mentereng Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini sebagai pengusaha tidak perlu diragukan lagi," ujarnya.

Kondisi itu, tambah Idil, turut menjadikan Erick Thohir sebagai figur pemimpin yang selalu mengutamakan penguatan ekonomi, sehingga mendorong kesejahteraan masyarakat.

Hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas Erick Thohir berada di tiga teratas sebagai cawapres di lima provinsi di wilayah Jawa, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: Poltracking: Elektabilitas Erick Thohir 3 teratas di 5 provinsi

"Dalam wilayah 5 (provinsi) di Jawa tersebut, Erick Thohir selalu berada di posisi tiga teratas dengan angka elektabilitas selalu di atas 10 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (15/12).

Angka elektabilitas tertinggi Erick Thohir sebagai cawapres itu berada di daerah Jateng, di mana menyentuh angka hingga 25,4 persen.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022