Kuala Lumpur (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Suharti melihat aktivitas anak-anak pekerja Indonesia di Malaysia dengan mendatangi sanggar bimbingan di Kuala Lumpur.

“Saya kemari diundang Duta Besar RI untuk Malaysia, untuk membahas terkait dengan penyediaan layanan pendidikan untuk WNI (Warga Negara Indonesia) yang ada di Malaysia,” kata Suharti saat berada di Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5, Kuala Lumpur, Senin.

Ia mengaku senang ternyata ada WNI dan warga negara Malaysia yang terpanggil untuk memberikan dukungan, dengan menyediakan fasilitas bimbingan seperti yang ada di Sungai Mulia 5.

Suharti mengatakan sebelum mendatangi Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5, ia mendatangi Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI) yang berlokasi di Klang untuk melihat langsung bagaimana layanan bimbingan diberikan.

Dari dua lokasi tersebut, ia mengatakan, tim Kemdikbudristek mencoba mencari tahu apa yang dapat diperbaiki ke depan untuk anak-anak WNI yang bekerja di Semenanjung Malaysia.

Pendiri sekaligus pengelola Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5 Mimin Mintarsih mengatakan ada 162 anak yang saat ini mengikuti bimbingan di sanggarnya. Mereka ada pada jenjang yang setara dengan kelas 1 hingga 6 sekolah dasar.
 

Sekjen Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Suharti (kanan) mendengarkan Pendiri sekaligus Pengelola Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5 Mimin Mintarsih menyampaikan pengelolaan sanggar tersebut di Kuala Lumpur, Senin (19/12/2022). (ANTARA/Virna P Setyorini)


Menurut Mimin, sudah ada dua angkatan lulusan jenjang kelas 6 dari sanggar bimbingannya.

Lulusan pertama, ada lima anak dan dua di antaranya melanjutkan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Sedangkan lulusan kedua ada 23 anak dan saat ini melanjutkan bimbingan di Pondok Pesantren (SMP) An Nahdloh.

Saat ini ada 20 anak di sanggarnya yang berada di jenjang yang setara dengan kelas 6 sekolah dasar, dan tahun depan akan melanjutkan ke jenjang SMP, kata dia.

“Alhamdulillah KBRI sudah kerja sama dan mau membuat link ke Kemdikbudristek dan anak-anak bisa dapat NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dan dapat meneruskan (pendidikan) ke Indonesia,” ujar Mimin yang juga merupakan Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Malaysia tersebut.

Dari sejak awal, menurut Mimin, sanggar bimbingannya bekerja sama dengan mahasiswa Indonesia di Malaysia untuk mengajar anak-anak. Dan setelah banyak mahasiswa yang menyelesaikan kuliahnya, sekarang mereka dibantu juga oleh ibu-ibu dari Muslimat NU.

Baca juga: SB Kepong awali ujian sanggar bimbingan di Kuala Lumpur
Baca juga: Kegembiraan anak-anak PMI belajar di sanggar bimbingan Selangor
Baca juga: Sejumlah sanggar bimbingan di Kuala Lumpur memulai tahun ajaran baru


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022