Jakarta (ANTARA News) - Satu bom rakitan aktif yang ditemukan di Desa Lembujati Kecamatan Gemawan, Kabupaten Temanggung, dirakit oleh Abdul Hadi, teroris yang tewas dalam penggerebegan oleh tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri di Wonosobo, Sabtu (29/4). "Kepastian bahwa bom ini dirakit oleh Abdul Hadi diperoleh dari keterangan Mustafirin," kata Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Jumat. Mustafirin ditangkap bersama Sholahudin oleh tim Detasemen Khusus 88 Mabes Polri di Desa Binangun, Kecamatan Keretek, Wonosobo. Dua teroris lain yakni Jabir dan Abdul Hadi tewas. Keterangan ini juga dibuktikan dengan penemuan satu bom rakitan lain yang menempel di jenasah Abdul Hadi. Rangkaian dan materi kedua bom itu sama. Bom itu memiliki spesifikasi di antaranya kotak ukuran 30 X 30 Cm yang berisi 2 kg mesiu, 4 potong paralon dan detonator. "Bom di Lembujati ditemukan di rumah Aris alis Wahyu. Aris sendiri kini masih dicari polisi. Informasi adanya bom di rumah Aris ini juga berasal dari Mustafirin," ujarnya. Penemuan bom di Temanggung itu merupakan pengembangan kasus penggerebegan di Wonosobo. Keempat teroris itu merupakan orang dekat Noordin M Top, bahkan ada yang terlibat langsung di Bom Bali II, Marriot, Kuningan dan Atrium. Abdul Hadi merupakan orang kepercayaan Noordin M Top dan Azahari (telah tewas tertembak di Batu, Malang, November 2005). Ia juga ahli merakit bom yang kemampuannya hampir setara dengan Azahari. Ia terlibat langsung bom Kuningan dan Bali II sehingga telah lama menjadi buronan Polri yang gambarnya telah disebarluaskan ke masyarakat. Jabir juga merupakan orang kepercayaan kedua teroris warga negara Malaysia itu. Ia juga ahli merakit bom yang terlibat langsung dalam ledakan bom di depan Kedubes Australia, 2004 lalu. Di bom Kuningan, ia ikut merakit bom bersama Azahari. Salahuddin adalah buronan Polri yang fotonya telah disebarluaskan ke masyarakat sejak menjadi pelaku langsung peledakan Atrium, Senen, Jakarta, beberapa tahun lalu. Ia juga bertindak sebagai penyewa rumah di Desa Binangun yang kemudian dipakai untuk markas kawan-kawan Noordin M Top. Shalahudin juga terlibat langsung peledakan Plaza Atrium Senen dan gereja Duren Sawit, Jakarta, 2001 lalu. Sedangkan Mustafirin adalah kurir Abdul Hadi. Ia pernah merampok toko HP di Jawa Tengah.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006