Toronto (ANTARA) - Seorang pria berusia 73 tahun diduga telah menembak mati lima orang tetangganya dan melukai seorang lainnya di sebuah kondominium dekat Toronto, Kanada, Minggu waktu setempat.

Francesco Villi, sang tersangka, kemudian tewas setelah ditembak polisi.

Menurut polisi, kelima korban yang kehilangan nyawa terdiri dari tiga pria anggota pengurus kondo dan dua wanita.

Seorang wanita berusia 66 tahun mengalami luka serius dan kini dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Petugas perbatasan AS tembak pria Kanada bersenjata

Para korban ditembak di unit-unit terpisah di beberapa lantai, kata polisi.

Polisi juga mengatakan bahwa motif penembakan yang terjadi di Kota Vaughan itu masih diselidiki.

Menurut media Kanada yang mengutip dokumen pengadilan, Villi telah lama terlibat perselisihan bertahun-tahun dengan para tetangganya.

Sebuah putusan pengadilan pada 2019 melarang Villi berkomunikasi dengan dewan pengurus atau petugas kondo.

Dalam video di sebuah akun Facebook milik seseorang bernama Villi dan beralamat sama dengan tempat kejadian, seorang pria lansia berbicara soal perseteruannya dengan pengurus kondo.

Dia mengatakan bahwa para pengurus dan petugas pengadilan berkomplot untuk "menghancurkan" dirinya.

Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video itu dan juru bicara kepolisian menolak berkomentar.

Pihak berwenang menemukan sepucuk senjata genggam semi otomatis yang diyakini telah digunakan dalam penembakan itu.

Juru bicara Unit Penyelidikan Khusus (SIU) Ontario Kristy Denette tidak dapat memastikan apakah senjata itu diperoleh secara ilegal.

SIU mengatakan autopsi jasad tersangka akan dilakukan pada Selasa.

"Setiap orang merasa ngeri… ketika bangun dan mendengar kabar ini… tadi malam. Masyarakat benar-benar terkejut," kata Wali Kota Vaughan Steven Del Duca, Senin.

Kanada memiliki undang-undang senjata api yang lebih ketat daripada Amerika Serikat, tetapi warganya diperbolehkan memiliki senjata api selama dilengkapi dengan izin.

Meski tingkat pembunuhan bersenjata di Kanada jauh lebih kecil daripada AS, menurut data 2020, tetapi angkanya masih lebih tinggi daripada negara-negara kaya lainnya dan cenderung meningkat.

Pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau yang dikuasai Partai Liberal telah berusaha menangani kekerasan bersenjata lewat sejumlah peraturan.

Di antara peraturan-peraturan itu adalah larangan menjual, membeli atau memberikan senjata genggam yang mulai berlaku pada Oktober.

"Kepada keluarga dan sahabat korban penembakan kemarin di Vaughan: kalian ada dalam hati dan pikiran saya," cuit Trudeau di Twitter.

Sumber: Reuters

Baca juga: Sempat baku tembak, warga AS dan Kanada diculik di Nigeria
Baca juga: Pasukan Kanada baku tembak dengan ISIS di Irak

 

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022