Dibelikan Sukuk negara
Semarang (ANTARA) - Badan Wakaf Indonesia (BWI) mendorong perguruan tinggi untuk berwakaf yang ditujukan sebagai dana abadi untuk memperkuat dunia akademik berbasis keagamaan.

"Gerakan baru untuk menyiapkan sarana dan prasarana melalui harta wakaf," kata Ketua Badan Pelaksana BWI M.Nuh saat "Wakaf Goes To Campus" di Semarang, Selasa.

Menurut dia, dana wakaf tersebut akan dikelola dengan diinvestasikan ke Sukuk negara atau dikenal juga dengan nama Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

"Dibelikan Sukuk negara, yang menjamin pemerintah, dipastikan aman," katanya.

Dana abadi, kata dia, tidak mudah dikelola, karena pengelolaan yang salah akan mengakibatkan uang tersebut habis.

Baca juga: Literasi masyarakat soal wakaf masih lemah

Baca juga: Wapres dorong transformasi digital dalam berwakaf


Investasi dana wakaf di Sukuk negara, lanjut dia, merupakan salah satu alternatif instrumen dengan risiko terkecil.

Hingga saat ini, kata dia, baru tiga perguruan tinggi yang sudah menyiapkan dana abadi melalui wakaf, yakni Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, ITS Surabaya, dan ITB Bandung.

Menurut dia, jika kampus bertumbuh, maka kemandirian masyarakat juga bertumbuh.

Ia menuturkan "Wakaf Goes to Campus" menyasar perguruan tinggi sebagai tempat orang-orang berpendidikan.

"Kampus tempat orang berpendidikan yang membangun tradisi akademik yang kuat," tambahnya.

Melalui perguruan tinggi, lanjut dia, diharapkan tercipta generasi yang baik, karena hanya orang baik yang bisa membangun Indonesia.

Baca juga: BWI: dorong generasi muda wakaf saham

Baca juga: Badan Wakaf Indonesia: Sertifikasi "nazhir" hal krusial


Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022