Bandung (ANTARA) - Warga disabilitas korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerima bantuan kursi roda dari Satuan Unit Tugas Pemprov Jawa Barat (Jabar), Jabar Quick Response atau JQR.

"JQR melanjutkan pemberian bantuan kepada korban terdampak gempa Kabupaten Cianjur. Bantuan tersebut berupa kursi roda bagi penyandang disabilitas yang diberi nama program Pena Budi atau Penyediaan Alat Bantu Disabilitas," kata Manager Operasional JQR, Nizar Ilyasa, di Bandung, Kamis.

Nizar mengatakan bahwa bantuan kursi roda ini merupakan salah satu prioritas kebutuhan warga terdampak khususnya bagi warga yang membutuhkan kursi roda maupun alat bantu jalan lainnya.

"Bantuan alat penunjang untuk masyarakat disabilitas yang diakibatkan terkena reruntuhan yang menyebabkan korban jadi disabiltas, dukungan dari kami berupa kursi roda dan tongkat bantu berjalan," ungkap Nizar.

Baca juga: PWRI Jateng salurkan bantuan gempa Rp245 juta ke PMI Cianjur

Baca juga: PMI dirikan 150 hunian darurat untuk korban gempa Cianjur


Nizar menjelaskan pihak JQR sendiri telah melakukan pendataan untuk bantuan Penyediaan Alat Bantu Disabilitas ini.

Hingga saat ini ada tiga Kecamatan yakni Kecamatan Cugenang dengan jumlah disabilitas laki-laki sebanyak 111 orang, dan  perempuan sebanyak 165 orang.

Kecamatan Pacet dengan penyandang disabilitas laki laki sebanyak delapan orang, dan perempuan sebanyak sembilan orang.

Kecamatan Warungkondang dengan disabilitas laki-laki sebanyak 13 orang, dan perempuan sebanyak 12 orang.

"Sebagian bantuan kursi roda sudah kami distribusikan untuk penyandang disabilitas," katanya.

Perlu diketahui, JQR meluncurkan program bantuan lanjutan yang diberi nama "Jabat Tangan" Untuk Cianjur yang artinya Jabar Bantu Tangani Kebencanaan.

Program ini bertujuan untuk mengakselerasi upaya rehabilitasi dan rekonstruksi penanganan korban terdampak gempa di Kabupaten Cianjur.

Dalam waktu dekat ini, JQR juga akan meluncurkan Program Berteduh (Pemberian Tempat Darurat Untuk Hunian).

Program ini merupakan program penyediaan rumah hunian darurat untuk pengungsi dimana menurut data yang sudah dihimpun JQR sebanyak 114.683 jiwa mengungsi di 494 titik pengungsian yang tersebar di 16 kecamatan terdampak.

Nizar menambahkan pengungsi sebelumnya hidup di tenda-tenda yang tidak mendukung fasilitas dasar dan sanitiasi yang kurang layak.

"Program Berteduh memastikan pengungsi dapat tinggal pada hunian yang sehat, dirancang dengan bagus dan fungsional," kata dia.*

Baca juga: Bantuan Kalbe Farma di Cianjur terus mengalir untuk ringankan korban

Baca juga: Pemkab Sleman serahkan bantuan uang Rp2 miliar ke Cianjur

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022