Jakarta (ANTARA) — Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI-ITB) bekerjasama dengan PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) mengembangkan alat kesehatan (alkes) pendeteksi penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah NIVA (non invasive vascular analyzer).

Pengajar STEI-ITB Richard Karel Willem Mengko Dr. Ir. Richard Karel Willem Mengko menyatakan ide pengembangan alkes ini dilatarbelakangi oleh besarnya kebutuhan akan alkes pendeteksi penyakit jantung dan pembuluh darah. 

“Sedangkan, alkes yg eksisting memiliki parameter minimal sehingga akurasi kurang tepat. Oleh karena itu, kami tergerak untuk mengembangkan alkes tersebut dengan parameter yang lebih lengkap,” ujarnya. 

Mulai dikembangkan sejak tahun 2013, NIVA diklaim memiliki kelebihan dibandingkan alkes sejenis lainnya. Kelebihan tersebut diantaranya berfungsi untuk mengukur fungsi dan risiko vaskular, berbasis photoplethysmography (PPG) dan sensor tekanan darah, solusi terintergrasi pengukur kesehatan pembuluh darah, mendeteksi dini potensi penyakit kardiovaskular, dan merupakan produk dalam negeri.

Lebih lanjut, Richard mengucapkan terima kasihnya kepada SCNP yang mau berinvestasi untuk menjadikan ide alkes ini menjadi kenyataan.

“Jika tidak ada SCNP, kemungkinan besar NIVA hanya akan menjadi bahan riset di ruang kuliah,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, COO SCNP Shirly Effendy mengatakan, pihaknya telah lama mengetahui bahwa ITB tengah meriset alkes ini. Oleh karena itu, SCNP tergerak untuk memproduksinya secara massal.

“Kami melihat manfaat yang ditawarkan NIVA sangat luar biasa. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mendukung ITB agar alkes ini dapat dipakai di rumah-rumah sakit dan puskesmas di seluruh Indonesia,” katanya.

Shirly melanjutkan, NIVA telah masuk proses produksi massal dan ditargetkan sudah dapat dikomersialisasikan pada kuartal pertama 2023.

“Target penjualan sebanyak 100 unit dengan harga per unitnya hanya Rp161 jutaan, jauh lebih murah dibandingkan alkes sejenis impor, dengan parameter yang jauh lebih lengkap,” paparnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022