kerelawanan ini sebenarnya budaya kita dan sudah ada sejak dulu
Bantul (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar apel kesiapsiagaan relawan dengan tema Solidarity Through Volunteering dalam rangka peringatan Hari Relawan PMI Tahun 2022 yang kegiatan dipusatkan di Lapangan Paseban, Kabupaten Bantul, DIY.

Ketua PMI DIY GBPH. H. Prabukusumo dalam keterangan pers di Bantul, Senin, mengatakan apel kesiapsiagaan dirangkai dengan simulasi penanganan darurat kebakaran kolaborasi PMI dengan PSC 119 dan Pemadam Kebakaran Bantul, display kendaraan operasional pelayanan PMI, dan unjuk keterampilan relawan PMI kabupaten/kota se-DIY.

Prabukusumo mengatakan, relawan telah banyak sumbangsihnya untuk membantu sesama dan menginspirasi kerja-kerja kemanusiaan di seluruh dunia. Tidak hanya pada masa kedaruratan, namun juga kontribusinya untuk masyarakat, termasuk menjadi pendonor darah sukarela.

"Maka Peringatan Hari Relawan ini sangat penting untuk memberikan pengakuan dan apresiasi bagi relawan PMI dengan segala kiprahnya," kata Gusti Prabukusumo.

Baca juga: Squad Penanggulangan Bencana Indonesia gelar hari relawan
Baca juga: BNPB: Relawan agen pembangunan berbasis pengurangan risiko bencana

Menurut dia, kiprah relawan menggema saat tanggap darurat bencana tsunami Aceh pada 2004. Kiprah relawan pun didedikasikan untuk kerja kemanusiaan saat bencana gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006, disusul bencana di Pangandaran, erupsi Gunung Merapi 2010, sampai dengan di daerah konflik seperti Ambon dan Poso.

"Kerelawanan ini sebenarnya budaya kita dan sudah ada sejak dulu, mengajari setiap orang rela berkorban, mulai dari waktu, tenaga, pemikiran hingga harta benda," katanya.

"Semua pengorbanan tersebut dilakukan demi membuat perubahan ke arah perbaikan lebih cepat, meringankan beban orang lain untuk kepentingan kemanusiaan. Menjadi inspirasi kita tentang keikhlasan," katanya.

Dia mengatakan, relawan merupakan jantung organisasi dan menjadi garda terdepan organisasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Untuk itu, perlu adanya manajemen sumber daya manusia yang responsif terhadap kebutuhan organisasi dan masyarakat yang membutuhkan.

Gusti Prabukusumo mengatakan, pengelolaan relawan mulai dari penilaian kebutuhan, perencanaan, pengorganisasian, rekrutmen, seleksi, pelatihan, penugasan, peningkatan kapasitas, sampai dengan mekanisme kepemimpinan, supervisi, dan evaluasi sudah dilakukan PMI.

"Pengelolaan relawan kita perkuat dengan motivasi baik dengan dukungan kelompok maupun organisasi. Motivasi menjadi hal mendasar mengapa seseorang bergabung menjadi dan bertahan menjadi relawan," katanya.

Baca juga: Peringati Hari Relawan, PMI Yogyakarta jaga semangat tangani pandemi
Baca juga: Pemkot Kediri kirim tambahan relawan bantu warga terdampak bencana

Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, salah satu tugas PMI adalah melakukan pembinaan relawan. Oleh karena itu, pada momentum Hari Relawan ini, diharapkan relawan tetap mengedepankan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan.

"Prinsip kemanusiaan dan kesamaan sebagai inspirasi untuk menjangkau lebih banyak orang lain yang membutuhkan dengan meringankan penderitaan secara proporsional yang paling membutuhkan dengan tetap menjunjung harkat dan martabat serta bekerja secara profesional," katanya.

Prinsip kenetralan dan kemandirian juga harus dilakukan relawan untuk menjamin kepercayaan masyarakat bahwa bantuan kemanusiaan tidak untuk mendukung agenda politik suatu kelompok. Bekerja secara otonomi dengan norma dan prinsip yang dipegang teguh.

"Selanjutnya prinsip kesukarelaan, kesatuan, kesemestaan adalah pondasi dibangunnya organisasi dalam menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang lain," katanya.

Baca juga: Jadi relawan sana-sini, raih energi dari berbagi

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022