Labuan Bajo (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Labuan Bajo memberikan bantuan dana sebesar Rp100 juta melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk pengembangan konservasi penyu di Desa Nanga Bere, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"TJSL itu bentuk kepedulian BUMN, khususnya Pelindo terhadap pelestarian lingkungan dan ekosistem yang ada di sekitarnya. Konservasi penyu ini salah satunya," kata General Manager Pelindo Labuan Bajo Dimaz Yuliono di Labuan Bajo, Senin.

Baca juga: Kelompok Masyarakat Wahana Bahari Paloh dapat bantuan konservasi penyu

Pelindo Labuan Bajo menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Bangko Bersatu di Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan belum lama ini.

Kelompok ini dibentuk oleh Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu untuk melakukan kegiatan pengawasan pada kawasan TNP Laut Sawu di wilayah Desa Nanga Bere. Pokmaswas bertugas melakukan pengawasan kawasan TNP Laut Sawu, pengawasan penyu di pantai, dan budi daya mangrove.

Sejak dibentuk pada tahun 2017, Pokmaswas Bangko Bersatu sudah aktif menjaga penyu. Oleh karena itu, Pelindo berharap komitmen kelompok masyarakat ini memanfaatkan bantuan tersebut untuk konservasi penyu.

"Kami berharap bantuan itu digunakan dengan baik untuk pelestarian dan pengembangan pariwisata dari kegiatan konservasi," ucap Dimaz.

Ketua Ikatan Pemuda Peduli Konservasi, Fadil Mubaraq yang terlibat bersama Pokmaswas Bangko Bersatu menyambut antusias bantuan yang diberikan oleh Pelindo.

Dia menjelaskan pelepasan tukik adalah bentuk edukasi kepada masyarakat, terutama bagaimana hubungan masyarakat dan lingkungan sekitar. Sejak 2017, mereka telah melepas liarkan 1.557 ekor tukik di wilayah itu.

Baca juga: Pemuda Manggarai Barat beri edukasi pelestarian penyu pada anak-anak

Baca juga: Jaga konservasi alam, pemuda Manggarai Barat-NTT lestarikan tukik


"Memang kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan dengan cara merawat biota alam yang dilindungi dalam kawasan konservasi menjadi hal yang penting dan ditekankan di sini," ucap Fadil.

Dia menjelaskan bantuan itu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan konservasi penyu, seperti pembangunan kantor edukasi, ruang diskusi, dan perpustakaan mini.

Bantuan itu juga bisa digunakan untuk peningkatan kapasitas para penggiat konservasi, penambahan beberapa alat penunjang lain, dan operasional pemeliharaan.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022