Jakarta (ANTARA) -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kejadian tanah longsor merupakan bencana yang paling sering menyebabkan korban jiwa pada tahun 2022, meski skala kejadiannya kecil.

"Tanah longsor itu paling signifikan dalam menyebabkan korban jiwa, meskipun skalanya kecil. Tapi sering disebut high frequency but low impact," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam acara daring Disaster Briefing di Jakarta, Senin.

Baca juga: BNPB: 80 persen dari 844 korban bencana di 2022 merupakan korban gempa

Dalam lini masa kejadian bencana paling signifikan tiap bulannya pada tahun 2022, kata dia, setidaknya tujuh kejadian tanah longsor terjadi disertai korban jiwa.

Pada 28 April, tanah longsor galian Mandailing Natal, Sumatera Utara, menyebabkan 12 orang meninggal. Kemudian 21 Mei tanah longsor Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, menyebabkan 4 orang meninggal.

Baca juga: BNPB imbau masyarakat waspada bencana saat libur akhir tahun

Selanjutnya pada 22 Juni, banjir dan longsor di Kabupaten Bogor menyebabkan 3 orang meninggal. Kemudian banjir dan longsor di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada 15 Juli menyebabkan 1.239 orang mengungsi.

Pada 26 September tanah longsor di Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan, menyebabkan 9 orang meninggal. Kemudian pada 12 Oktober bencana tanah longsor di Kota Bogor, Jawa Barat, menyebabkan 7 orang meninggal.

Baca juga: BNPB sebut banjir masih mendominasi namun frekuensi berkurang

Selanjutnya, bencana tanah longsor di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menyebabkan 3 orang meninggal.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022