Singapura (ANTARA) - Harga minyak naik ke level tertinggi tiga minggu di perdagangan Asia pada Selasa sore, karena pelonggaran pembatasan COVID-19 terbaru di China mendorong harapan permintaan bahan bakar, sementara kekhawatiran bahwa badai musim dingin di seluruh Amerika Serikat mempengaruhi produksi energi terus mendukung harga.

Minyak mentah berjangka Brent bertambah 52 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 84,44 dolar AS per barel pada pukul 07.12 GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di 80,04 dolar AS per barel, terangkat 48 sen atau 0,6 persen.

Kedua kontrak acuan mencapai level tertinggi sejak 5 Desember di awal sesi.

Pada Jumat, Brent melonjak 3,6 persen, sementara WTI meningkat 2,7 persen, mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober.

Pasar Inggris dan AS ditutup pada Senin (26/12/2022) untuk liburan Natal.

China akan mengakhiri persyaratan karantina untuk pelancong yang masuk mulai 8 Januari, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada Senin (26/12/2022), membatalkan aturan sejak dimulainya pandemi tiga tahun lalu. Itu meningkatkan optimisme permintaan yang lebih tinggi dari importir minyak mentah utama.

"Pemulihan permintaan minyak sudah di depan mata untuk China, yang merupakan berita bagus untuk sektor penyulingan," kata Serena Huang, kepala analisis APAC di Vortexa.

Greenback melemah setelah China mengatakan akan membatalkan aturan karantina. Dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari kekhawatiran tentang gangguan pasokan akibat badai musim dingin di Amerika Serikat, kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Securities Co Ltd. Kekhawatiran "mendorong pembelian, meskipun perdagangan tipis karena banyak pelaku pasar pergi berlibur ", Saito menambahkan.

"Tapi cuaca AS diperkirakan membaik minggu ini, yang berarti reli mungkin tidak akan berlangsung terlalu lama," katanya.

Badai salju yang melumpuhkan New York bagian barat selama akhir pekan Natal telah menewaskan lebih dari dua lusin orang, kata pejabat setempat, ketika para kru berjuang untuk menggali daerah yang tertutup salju di sekitar Buffalo dari badai musim dingin yang paling ganas dalam beberapa dekade.

Sistem badai yang lebih besar telah mendatangkan malapetaka terhadap perjalanan di seluruh negeri selama liburan akhir pekan, membuat penumpang terlantar karena ribuan penerbangan dibatalkan.

Angin yang sangat dingin dan bertiup pada Jumat (23/12/2024) mematikan listrik dan memangkas produksi energi di seluruh Amerika Serikat, menaikkan harga pemanas dan listrik.

Kekhawatiran atas kemungkinan pemotongan produksi oleh Rusia juga berkontribusi terhadap kenaikan harga minyak.

Rusia dapat memangkas produksi minyak sebesar 5,0 persen hingga 7,0 persen pada awal 2023 karena menanggapi pembatasan harga, kantor berita RIA mengutip Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan pada Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Minyak beragam, Brent pangkas kerugian karena rumor pemangkasan OPEC+

Baca juga: IEA: Dunia dalam "krisis energi global pertama yang sesungguhnya"

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022