KSP akan mengawal dan memastikan bahwa agenda prioritas dan kebijakan Presiden tidak hanya terkirim, tapi sampai dengan baik ke tingkat bawah
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan Kantor Staf Presiden siap mengawal lima agenda prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada tahun 2023.

Kelima agenda prioritas Presiden Jokowi tersebut yakni, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam; optimalisasi sumber energi bersih dan peningkatan ekonomi hijau; peningkatan perlindungan hukum, sosial, politik dan ekonomi untuk rakyat; melanjutkan digitalisasi ekonomi agar UMKM Indonesia segera naik kelas; serta keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara dan Program Strategis Nasional.

"KSP akan mengawal dan memastikan bahwa agenda prioritas dan kebijakan Presiden tidak hanya terkirim, tapi sampai dengan baik ke tingkat bawah," kata Moeldoko pada acara Catatan Akhir dan Awal Tahun KSP, di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Moeldoko: Pemerintah paham dinamika tahun politik

Baca juga: KSP sampaikan laporan kinerja 2022 dan target kerja 2023


Moeldoko menyampaikan, sepanjang 2022 Kantor Staf Presiden telah melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Presiden Jokowi, yakni mengawal program prioritas nasional dan program strategis nasional (PSN).

Meskipun menghadapi situasi cukup sulit pada 2021-2022, jelas Moeldoko, Kantor Staf Presiden bisa bekerja dengan baik.

"Saya juga telah mendapat perintah untuk memetakan dari sekian banyak program strategis nasional itu kondisinya seperti apa," ujarnya.

"Saya ingin meletakkan bagaimana PSN dari 53 yang kita kenal sekarang terakhir seperti apa? Bendungan seperti apa? Jalan tol seperti apa? Kereta api seperti apa? Dan seterusnya. Kami juga mengelola isu-isu strategis agar situasi kondusif," imbuh Moeldoko.

Baca juga: Moeldoko: Pembangunan rumah korban gempa sistem reimburse tak masalah

Pada kesempatan itu Moeldoko juga menyampaikan bahwa di tahun 2023 dunia akan menghadapi kondisi yang penuh gejolak, ketidakpastian, kompleks dan ambigu, di mana situasi tersebut akan bergerak dinamis dan sulit diprediksi.

Namun dengan memahami kondisi yang kompleks tersebut, sambung dia, Indonesia diharapkan dapat membentuk strategi manajemen krisis yang tepat untuk memastikan bahwa semua tujuan bisa tercapai.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022