Jakarta, 12/9 (ANTARA) - Bedah Buku dan Lokakarya dengan tema Menemu kenali Pengungkit Sistem Pembangunan Kehutanan dilaksanakan 12-13 September 2012 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Hari Pulang Kampus (HAPKA) Fakultas Kehutanan IPB ke XV tahun 2012.  Acara ini digelar di IPB International Convention Center (IICC) Botani Square - Bogor. Dua buku yang dibedah dalam acara ini, pertama buku dengan judul "Kembali ke Jalan Lurus: Kritik Penggunaan Ilmu dan Praktek Kehutanan Indonesia" yang merupakan kumpulan tulisan para pakar bidang kehutanan yang berasal dari alumni, para akademisi, dan pengamat kehutanan dengan editor Prof. Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo, MS.  Dan buku kedua berjudul : Kehutanan Demi Keberlanjutan Indonesia yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Dudung Darusman, MSc. Pembahas utama buku ini antara lain Sekjen Kementerian Kehutanan Dr. Ing. Ir. Hadi Daryanto, DEA, di samping para pakar dan pengamat kehutanan lainnya yaitu Prof. Dr. Ir. Herman Haeruman, Js., Ir. Nana Suparna, Dr. Mubariq Ahmad.

     Bedah Buku dan Lokakarya ini dilatar belakangi adanya kegalauan para alumni atas segala permasalahan yang sedang terjadi, namun mengalami kesulitan untuk menyatukan tindakan konkrit untuk memecahkannya.  Banyak yang telah merasa berbuat, namun berujung pada kesia-siaan. Berbagai gagasan pragmatis / operasional dalam kondisi pada saat ini perlu didiskusikan untuk membangun argumen cepat bagi penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan, walaupun diyakini sulit untuk secara jitu menemukan pengungkit bagi pembangunan kehutanan yang mapan dan berdaya-guna bagi kesejahteraan rakyat.

     Masalah - masalah yang penting dan urgen pada situasi saat ini dan secara eksplisit maupun implisit muncul dalam diskusi antara lain: (1) masalah legalitas, legitimasi dan konflik kawasan; (2) ketiadaan institusi pengelolaan hutan di lapangan untuk menciptakan arena profesional rimbawan; (3) lemahnya struktur dan rendahnya kinerja birokrasi penyelenggaraan kehutanan yang tepat sambung (fit in) dengan desentralisasi urusan pemerintahan; dan (4) kurangnya kuantitas, rendahnya kompetensi dan lemahnya kebijakan mobilisasi sumberdaya manusia kehutanan. Ke empat kelompok masalah kunci tersebut, perlu ditangani segera, namun sepatutnya didasarkan atas pendekatan konseptual yang matang untuk memicu terwujudnya momentum pembangunan kehutanan baru.

     Hasil yang diharapkan dari lokakarya HAPKA Fahutan IPB 2012 ini adalah strategi gerakan Alumni Fakultas Kehutanan untuk menggalang pengetahuan dan kekuatan guna memutar arah pembangunan kehutanan masa depan, dan akan menjadi acuan bagi para alumni sesuai perannya.  Hasil lokakarya ini pun akan disampaikan kepada Menteri Kehutanan sebagai masukan pemikiran dari alumni untuk pembangunan kehutanan kedepan yang diharapkan dapat ditindaklanjuti  oleh Kementerian Kehutanan.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ir. Mintarjo, MMA, Ketua Panitia HAPKA Fahutan IPB ke XV 2012


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2012