KKB dan kelompok lainnya yang berupaya memisahkan Papua dari NKRI masih mewarnai gangguan kamtibmas di Papua.
Jayapura (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua memprediksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih menjadi ancaman pada tahun 2023.

"Memang benar KKB dan kelompok lainnya yang berupaya memisahkan Papua dari NKRI masih mewarnai gangguan kamtibmas di Papua," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri dalam keterangannya, di Jayapura, Rabu.

Dia mengatakan pula, untuk mengantisipasi hal itu pihaknya berharap peran aktif kepala daerah dan tokoh agama, tokoh masyarakat serta pemuda untuk memberikan pemahaman terhadap kelompok-kelompok tersebut agar tidak mengganggu jalannya pembangunan.

Peran serta kepala daerah dan perangkatnya sangat dibutuhkan, mengingat banyak di antaranya yang masih memiliki kekerabatan dengan anggota KKB.
 
"Dengan berbagai pendekatan yang dilakukan diharapkan dapat mengajak anggota KKB, agar tidak lagi mengganggu dan bersama-sama membangun daerahnya," ujar Fakhiri.
 
Kapolda Papua berharap dengan adanya pemekaran Papua menjadi empat provinsi, maka pimpinan daerah dan wakil rakyat di DPRD makin aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pembangunan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat di wilayah itu.
 
Tanpa peran serta pemda setempat, menurutnya, maka sulit menyadarkan mereka dan dikhawatirkan akan terus mengganggu baik terhadap warga sipil maupun anggota TNI-Polri.
 
"Mudah-mudahan dengan peran serta maka secara perlahan anggota KKB tidak lagi mengganggu, bahkan bergabung dengan masyarakat membangun daerahnya, sehingga kamtibmas di wilayah Polda Papua aman," kata Irjen Fakhiri pula.
 
Tiga daerah otonomi baru (DOB) pemekaran dari Papua yaitu Provinsi Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Provinsi Papua Selatan.
Baca juga: Wapres minta aparat lindungi masyarakat Papua dari tindak anarkis KKB
Baca juga: Hoaks! Ma'ruf Amin beri Rp1 miliar jika Banser menang lawan KKB

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022