Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) telah mendirikan saung SAPA di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk meningkatkan bakat para ibu dan anak yang menjadi korban dari gempa Cianjur.

“Tadi sudah disampaikan ini adalah saung SAPA kita yang pertama. Mudah-mudahan nanti saung ini tidak hanya berdiri begitu saja, tapi memberikan banyak manfaatnya ke depan,” kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga di Cianjur, Jawa Barat, Kamis.

Bintang menuturkan, tujuan dibangunnya saung SAPA ramah perempuan dan anak itu adalah sebagai bentuk kehadiran pemerintah melalui KPPPA untuk meningkatkan kenyamanan bagi para korban terutama ibu dan anak, yang nantinya dapat dijadikan tempat untuk meningkatkan produktivitas bersama.

Saat ini, fungsi saung di masa depan memang masih memasuki tahap pembahasan antara para ibu dan pemerintah setempat. Sebab dalam menyusun rencana jangka panjang, pemerintah perlu melakukan asesmen terlebih dahulu supaya dapat mengetahui jenis kegiatan yang ingin dilakukan oleh korban terdampak.

Menurut Bintang saung dapat difungsikan sebagai tempat pelatihan dan peningkatan bakat para ibu. Misalnya, dijadikan sebagai tempat untuk berlatih membuat kue ataupun menjahit. Jika diperuntukkan bagi anak, saung dapat dijadikan tempat untuk belajar sambil bermain yang lebih nyaman.

Ia bahkan mendengarkan antusias sejumlah ibu untuk belajar mengolah sampah yang ada, menjadi sebuah karya yang ekonomis dan dapat memberikan nilai tambah. Diharapkan melalui hal tersebut pula, sampah yang menumpuk dapat berkurang dan mencegah anak-anak terjangkit penyakit menular di musim hujan.

“Saya harapkan setelah dilakukan asesmen pada ibu-ibunya di pengungsian, saung ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Nanti akan terlihat dari asesmen pelatihan apa yang ingin dilaksanakan di saung ini dan tentu kami dari KPPPA tidak bisa melakukannya sendiri,” ujar Bintang.

Dari hasil asesmen itulah, KPPPA nantinya akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait supaya kegiatan yang diinginkan para korban gempa dapat segera dijalankan. Bintang juga sudah meminta agar pihaknya yang bertugas di lokasi untuk segera mendata asesmen tersebut untuk ditindaklanjuti.

“Saung ini jangan sepi, tapi harus ada aktivitas yang cukup dilakukan oleh ibu-ibu dan anak-anak,” katanya.

Bintang menekankan meski banyak perempuan dan anak menjadi korban, setiap pihak harus dapat memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk terus produktif dan bangkit dari keterpurukan yang disebabkan oleh gempa tersebut.

Ia turut menekankan jika segala komunikasi dan koordinasi dari pusat hingga kepala desa akan terus dipertahankan, supaya dapat memberikan kenyamanan, rasa aman dan menghilangkan trauma para korban terutama anak-anak.

“Karena pendampingan yang nanti dilakukan oleh teman-teman pembina di sini, saya harap ibu-ibu menyampaikan ingin diberikan pelatihan apa, dari kemampuannya yang harus dikembangkan. Walaupun ada di tempat pengungsian, kami betul-betul meminta pemanfaatan waktunya dengan sangat baik,” ucap Bintang.

Baca juga: Menteri PPPA tinjau kebutuhan masa rehabilitasi korban gempa Cianjur

 

r

 

r

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022