Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat bahwa jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19 naik 1.437  menjadi 6.544.228 orang hingga pukul 12.00 WIB

Dalam data Satgas yang ANTARA terima di Jakarta pada Kamis, penambahan pasien terbanyak berada di Jawa Barat 504 orang, DKI Jakarta 395 orang, Jawa Tengah 121 orang, Jawa Timur 74 orang dan Banten 57 orang.

Kasus aktif kini juga tersisa 13.964 kasus, setelah mengalami penurunan 761 kasus dari hari sebelumnya.

Hanya saja, kasus positif masih terus naik meski jumlahnya lebih rendah. Per hari ini, jumlah kasus orang yang terinfeksi COVID-19 mencapai 6.718.775 kasus setelah bertambah 685 kasus.

Dengan penambahan kasus positif terbanyak terjadi di Jawa Barat 198 kasus, DKI Jakarta 189 kasus, Banten 62 kasus, Jawa Timur 56 kasus dan Jawa Tengah 52 kasus.

Kasus kematian juga bertambah sembilan jiwa. Dengan demikian, per hari ini jumlah orang yang meninggal karena COVID-19 di Indonesia ada 160.583 jiwa.

Kemudian, tercatat jika sebanyak 2.678 orang dinyatakan sebagai suspek COVID-19. Di sisi lain, 36.602 spesimen sudah diperiksa oleh laboratorium di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi sedikitnya 247 pasien terinfeksi COVID-19 masih berkeliaran di fasilitas umum (fasum), berdasarkan laporan yang diperoleh dari platform PeduliLindungi dalam dua pekan terakhir.

"Saat ini PeduliLindungi per dua pekan terakhir sejak 15 Desember 2022, masih dan telah mencatat data check-in ke ruang publik," kata Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji.

Ia menjelaskan dari data yang dihimpun tersebut, sejumlah 11.129.600 orang dengan status hijau atau sudah menerima vaksinasi dosis penguat (booster), 571.577 orang dengan status kuning atau belum booster, 90.693 dengan status merah atau memperoleh vaksin dosis lengkap, dan 247 status hitam alias positif COVID-19.

Sayangnya lagi seiring situasi pandemi COVID-19 yang kian terkendali di Tanah Air, kepatuhan terhadap penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai alat skrining kesehatan di beberapa ruang publik mulai kendur.

Oleh karenanya, dia menganjurkan kepada semua pengelola ruang publik untuk tetap dapat menggunakan PeduliLindungi sebagai alat yang telah disediakan pemerintah untuk membantu mengendalikan penularan COVID-19.

Aplikasi PeduliLindungi sendiri, disajikan pemerintah sebagai alat yang membantu masyarakat untuk testing, tracing, dan treatment selama pandemi COVID-19. Tidak terbatas hanya pada fitur check-in, tapi juga fitur sertifikat internasional, hasil tes, dan fitur lainnya.

"Bagaimana penerapannya serta sanksi (bagi pelanggar) mengikuti aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penegakan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) oleh masing-masing daerah," katanya.


Baca juga: 4.204.270 penduduk Sumut sudah divaksinasi COVID-19 dosis penguat
Baca juga: Menkes yakinkan lonjakan kasus COVID-19 bukan karena mobilitas

 

 

 

 

 

 

 

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022