Ekspor lada putih tahun ini meningkat dibandingkan 2021 yang hanya 984 ton dengan nilai Rp80 miliar dan 2020 sebanyak 1.847 ton senilai Rp98 miliar.
Pangkalpinang (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Pangkalpinang menyatakan pengusaha di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengekspor lada putih 1.843 ton ke-14 negara tujuan selama 2022, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 984 ton.

"Alhamdulillah, pada tahun ini permintaan lada putih meningkat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah ini," kata Kepala BKP Kelas II Pangkalpinang Herwintarti di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan ekspor lada putih Provinsi Kepulauan Babel pada 2022 mencapai 1.843 ton dengan nilai Rp103 miliar. Lada Babel diekspor ke-14 negara tujuan diantaranya Amerika, Belanda, China, Hong Kong, India, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Prancis, Taiwan, Vietnam, dan Singapura.

"Ekspor lada putih tahun ini meningkat dibandingkan 2021 yang hanya 984 ton dengan nilai Rp80 miliar dan 2020 sebanyak 1.847 ton senilai Rp98 miliar," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Babel - IA ITB tingkatkan hilirisasi lada putih

Menurut dia sektor pertanian Provinsi Kepulauan Babel pada tahun ini berhasil menyumbang 12,91 persen year on year (YoY) pada produk domestik bruto (PDB) nasional atau tumbuh sebesar 1,65 persen YoY.

“Pada masa pandemi COVID-19, sektor pertanian sukses menjadi bantalan ekonomi nasional. Sektor pertanian mencetak rekor surplus dan menjadi penyumbang devisa negara di saat sektor lain terkontraksi,” katanya.

Ia mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BKP yang kemudian pelaksanaannya diteruskan oleh Karantina Pertanian Pangkalpinang memiliki peran dan tugas penting dalam menyukseskan program peningkatan nilai ekspor nasional, yaitu melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

“Komoditas unggulan lokal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, salah satunya lada merupakan komoditas yang didorong untuk ditingkatkan kembali nilai ekspornya,” ujarnya. 

Pewarta: Aprionis
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022