Kathmandu (ANTARA News) - Tiga orang Nepal dan tiga orang Tibet menjadi pendaki pertama yang menaklukkan puncak Everest tahun ini pada musim pendakian menjelang musim hujan, tetapi tiga pemandu lokal tewas akibat longsoran salju, kata seorang pemandu wisata, Senin. Enam pendaki gunung itu mencapai puncak setinggi 8.848 meter dari sisi Tibet pada 30 April, setelah berhasil memasang tali pendakian untuk puluhan pendaki gunung yang menyesuaikan diri dengan iklim di ketinggian yang lebih rendah, demikian menurut Tam Ding Sherpa, manajer "Mountain Experience", suatu perusahaan pendakian gunung yang komersial di Kathmandu, tempat keenam orang itu bekerja. "Para pendaki ini telah berhasil 27 kali menaklukkan puncak Everest. Prestasi ini merupakan kulminasi tim yang pada cuaca yang sempurna ini berhasil memasang tali-tali pendakian di sisi Everest ini," kata Sherpa seperti dikutip AFP. Tali-tali itu dipasang di rute-rute Everest untuk membantu ratusan pendaki gunung pada usaha ekspedisi nasional dan komersial untuk menaklukkan gunung tersebut selama musim pendakian antara bulan Mei hingga Juni. "Tantangannya sekarang ini ialah bagi tim-tim pendaki untuk menggunakan kesempatan yang ada," kata Sherpa. Para pendaki puncak-puncak Himalaya mempunyai waktu yang sempit antara akhir Mei hingga awal Juni, saat dimulainya musim hujan yang terlalu berbahaya untuk melakukan pendakian Everest. Tiga orang suku Sherpa yang bekerja untuk ekspedisi komersial tewas akhir bulan lalu akibat longsoran es di jalur pendakian yang terkenal sulit, kata badan pariwisata Nepal dalam sebuah pernyataan. Longsoran es dari ketinggian 5.603 meter mengubur ketiga Sherpa itu, dan mereka tewas di bawah reruntuhan es, kata pernyataan itu sehubungan dengan kecelakaan 21 April. "Usaha pertolongan segera dilakukan oleh banyak pendaki gunung, tetapi tidak dapat menemukan keberadaan mereka," kata pernyataan itu. Kementerian Pariwisata Nepal mengatakan ada 17 tim yang sedang berusaha mendaki puncak gunung tersebut, yang oleh penduduk setempat dikenal dengan nama Sagarmatha, dari sisi Nepal pegunungan tersebut. Musim ini, paling tidak dua ekspedisi akan berusaha mendaki puncak tersebut dan tim lainnya akan dipimpin oleh seorang pendaki gunung yang kedua kakinya telah diamputasi setelah kecelakaan pendakian di Selandia Baru. Sejak tahun 1920-an, paling tidak 186 orang tewas ketika berusaha mendaki Everest, yang oleh banyak orang Tibet dan Nepal dianggap sebagai gunung suci dan tempat tinggal para dewa.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006