Kita bertempur dan akan terus bertempur. Demi satu kata: 'kejayaan'
Melbourne (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu malam (31/12) sama-sama berjanji untuk meraih kemenangan dalam perang yang melibatkan dua negara bertetangga itu.

Dalam pidato untuk menyambut Tahun Baru, Zelenskyy berbicara soal rasa syukur dan penderitaan, sedangkan Putin menyerukan tugas warga Rusia.

Lewat video 17 menit yang penuh emosi, Zelenskyy mengingat beberapa momen paling dramatis dan kemenangan selama perang.

Dia melengkapi videonya dengan rekaman serangan Rusia di Ukraina dan kata-kata yang menyiratkan kebanggaan terhadap warga Ukraina yang bertahan dari serangan, kegelapan dan kedinginan.

"Kami diberitahu: kalian tak punya pilihan selain menyerah. Kami katakan: kami punya tak punya pilihan lain selain menang," kata Zelenskyy.

Dia berpidato dengan setelan warna khaki yang menjadi ciri khasnya dan berdiri dalam gelap dengan bendera Ukraina di belakangnya.

"Kita bertempur sebagai satu kesatuan, seluruh negara, semua wilayah kita. Saya mengagumi Anda semua," kata Zelenskyy dalam video yang dirilis beberapa saat sebelum pergantian tahun di Kiev.

Beberapa menit setelah pidato itu, sejumlah ledakan terdengar di ibu kota tersebut dan di beberapa wilayah di Ukraina.

Sementara itu, Putin menyampaikan pesan Tahun Baru secara tidak biasa. Dia berpidato sambil diapit para prajurit, bukan tembok Kremlin.

Dengan tegas dan berapi-api, Putin menyebut 2022 sebagai tahun yang "jelas memisahkan keberanian dan kepahlawanan dari pengkhianatan dan kepengecutan".

Dia berterima kasih kepada tentara Rusia, tetapi juga menuntut lebih banyak dari mereka.

"Hal yang utama adalah nasib Rusia," kata Putin, yang mengenakan jas hitam dan dasi.

"Mempertahankan tanah air ini adalah tugas suci kita pada nenek moyang dan anak cucu kita. Moral, kebenaran sejarah berada di pihak kita," katanya.

Mengulangi lagi pernyataannya bahwa Barat berniat "menghancurkan Rusia" dengan menggunakan Kiev, Putin berjanji tidak akan membiarkan hal itu.

Dia memberi sinyal sekali lagi bahwa perang tersebut, meskipun berat, akan terus berlangsung.

"Kita selalu tahu, dan sekarang kita kembali diyakinkan bahwa kedaulatan, kemerdekaan, masa depan Rusia yang aman hanya bergantung pada kita, pada kekuatan dan niat kita," kata Putin.

Dalam pidatonya, Zelenskyy berjanji untuk merebut kembali wilayah yang dianeksasi Moskow pada September.

"Mustahil untuk melupakan. Dan tak mungkin untuk memaafkan. Tetapi menang adalah hal yang mungkin," kata dia.

"Tahun ini (2022) telah menghantam hati kita. Kita teteskan semua air mata. Kita panjatkan semua doa," kata Zelenskyy.

"Kita bertempur dan akan terus bertempur. Demi satu kata: 'kejayaan'."

Sumber: Reuters

Baca juga: Jurnalis Jepang terluka dalam serangan rudal di Ukraina
Baca juga: Zelenskyy: Pihak yang perintahkan serang Ukraina tak akan dimaafkan
Baca juga: Belasan ribu pria Ukraina berupaya hindari darurat militer

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Sri Haryati
Copyright © ANTARA 2023