Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut peserta Pendidikan Guru Penggerak (PGP) terus meningkat.

“Jumlah peserta PGP terus meningkat untuk tiap-tiap angkatan,” ujar Direktur Kepala, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek, Praptono di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan pada PGP angkatan satu hingga tiga rata-rata diikuti sekitar 2.800 guru setiap angkatan. Kemudian, angkatan empat meningkat menjadi 8.053 peserta. Sementara yang lulus pada PGP angkatan keempat sebanyak 7.948 guru.

Baca juga: Guru penggerak dapat prioritas mengikuti seleksi kepala sekolah

Para guru yang dinyatakan lulus tersebut telah mengikuti proses pendidikan, pendampingan dari pengajar praktik, serta pemberian materi dari fasilitator dan instruktur.

Peserta yang dinyatakan lulus pada PGP, kata Praptono, berhak mendapatkan sertifikat sebagai Guru Penggerak. Dengan sertifikat tersebut, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 26 Tahun 2022 tentang PGP, telah memenuhi standar administratif untuk diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah.

“Hal ini mengacu pada Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021, kita sudah mendorong dan memberikan regulasi pada gubernur, bupati, dan wali kota agar persyaratan administratif pengangkatan kepala sekolah sudah memiliki sertifikat Guru Penggerak,” kata dia.

PGP merupakan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar di sekitarnya yang dapat mewujudkan Merdeka Belajar bagi peserta didik.

Program yang merupakan rangkaian kebijakan Merdeka Belajar Episode 5 bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru, sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah, serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolah masing-masing.

Dalam pelaksanaannya, PGP didesain melalui pendekatan andragogi dan blended learning selama sembilan bulan. Program itu didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan.

Baca juga: Guru penggerak tingkatkan kompetensi guru secara signifikan

Baca juga: Mendikbudristek rekomendasikan Guru Penggerak jadi kepala sekolah


Untuk itu, 70 persen kegiatan dilakukan dalam bentuk on the job training, dimana guru sebagai peserta PGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah. Sementara 20 persen kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat, dan 10 persen lainnya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping.

Dalam perjalanannya, PGP hingga bulan Oktober tahun 2022 telah berlangsung sebanyak tujuh angkatan. Angkatan satu telah berakhir pada September 2021, angkatan dua berakhir Januari 2022, angkatan tiga berakhir Juli 2022, angkatan empat dimulai 14 Oktober 2021 dan berakhir 26 November 2022, angkatan lima dimulai pada bulan Mei 2022, angkatan enam dimulai 24 Agustus 2022, dan angkatan tujuh dimulai 20 Oktober 2022.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023