Sebenarnya, data S&P Manufacturing PMI maupun data-data inflasi Indonesia masih bagus. Meski demikian, market AS, Tiongkok, Inggris maupun beberapa negara lainnya masih tutup dalam rangka memperingati hari libur nasional
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2023, ditutup menguat seiring rilis data inflasi Desember 2022.

IHSG ditutup menguat tipis 0,36 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.850,98. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,1 poin atau 0,22 persen ke posisi 935,08.

"Sebenarnya, data S&P Manufacturing PMI maupun data-data inflasi Indonesia masih bagus. Meski demikian, market AS, Tiongkok, Inggris maupun beberapa negara lainnya masih tutup dalam rangka memperingati hari libur nasional, yakni New Year's Day," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji saat dihubungi di Jakarta, Senin.

PMI Manufaktur Indonesia pada Desember 2022 tercatat pada level 50,9 sedangkan pada sebelumnya ada di level 50,3 yang artinya pertumbuhan industri manufaktur Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Desember 2022 mencapai 0,66 persen dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Dengan inflasi 0,66 (mtm) pada bulan lalu, inflasi sepanjang 2022 mencapai 5,51 persen.

Dibuka menguat, IHSG mayoritas bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG terus bergerak di zona merah namun kembali ke zona hijau jelang penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor terkoreksi dimana sektor kesehatan turun paling dalam yaitu minus 1,69 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen non primer masing-masing minus 0,17 persen dan minus 0,14 persen.

Sedangkan tujuh sektor meningkat dimana sektor barang konsumen primer naik paling tinggi yaitu 0,59 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor perindustrian masing-masing 0,31 persen dan 0,2 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar yaitu ITMG, RDTX, MKPI, BYAN, dan MREI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni TFAS, UNTR, ADRO, MIKA, dan PRDA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 926.975 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,75 miliar lembar saham senilai Rp5,53 triliun. Sebanyak 292 saham naik, 244 saham menurun, dan 167 tidak bergerak nilainya.

Dari regional Asia, bursa saham kawasan masih tutup karena libur tahun baru.


Baca juga: Peneliti sebut pergerakan saham berafiliasi di 2022 dipengaruhi figur
Baca juga: Sri Mulyani: Kinerja pasar modal RI bekal bagus memasuki 2023
Baca juga: IHSG awal tahun baru berpeluang naik seiring "January Effect"

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023