Balikpapan (ANTARA) - Setelah 2 tahun tidak bisa digelar sebab COVID-19, akhirnya Balikpapan Hash House Harriers (BHHH), klub lari lintas alam di Balikpapan, Kalimantan Timur, bisa kembali menyelenggarakan lari pagi di hari pertama tahun baru.

Setiap 1 Januari, para pelari dari berbagai bangsa yang bergabung di klub tersebut, memulai lari tepat pukul 00.00 Greenwich Meridien Time (G

Hasher Balikpapan para pelari hash pertama 2023. (ANTARA/novi abdi)
MT) atau tepat pukul 08.00 Waktu Indonesia Tengah (Wita).

Saat itu di Inggris masih tengah malam dan baru pergantian tahun, dan sebagian besar Eropa memasuki dini hari di mana sebagian besar orang masih larut dalam pesta tahun baru.

Karena itu, lari pagi tanggal 1 Januari 2023 ini menjadi bukan sekadar lari pagi. "Ini lari spesial karena inilah the first hash run in the world, lari hash pertama di dunia untuk tahun ini," kata Anchor’s Away, pelari senior BHHH.

Lari regular atau lari biasa BHHH adalah setiap hari Senin, mulai pukul 17.15 Wita. Namun demikian, bila diperlukan para hasher (pelari lintas alam) selalu bersedia berlari di luar jadwal tetap setiap Senin tersebut.

Anchor’s Away adalah nama julukan Panghadi, seorang pengusaha. Lari hash adalah lari lintas alam dengan mengikuti tanda jejak yang sudah dibuat beberapa lama sebelumnya. Di Balikpapan digunakan kertas putih dan juga kertas warna-warni sebagai penanda trek.

Menurut Anchor’s Away, lari mulai pukul 08.00 Wita yang digelar BHHH setiap tanggal 1 Januari itu menjadi lari lintas alam pertama di dunia karena faktor geografis dan tekad kuat.

"Kalau soal lari saja sebenarnya gampang. Apalagi hal bangun pagi. Tapi bangun pagi, kemudian lari pagi, nah itu yang susah," sambung PG, julukan Edmond Merdy, ekspatriat asal Prancis yang betah tinggal di Kota Minyak itu.

Lebih tidak gampang lagi setelah semalaman merayakan pesta tahun baru, dimana kebanyakan orang memilih begadang dan baru tidur pukul 3 atau 4 dinihari.

Karena itulah, jelas PG, meski di Australia juga banyak klub hash dan bertahun baru lebih dulu karena berada dalam daerah waktu +8, +9 GMT, artinya bertahun baru 1 dan 2 jam lebih dahulu daripada Balikpapan, tidak ada yang bisa membuat tradisi yang sama.

Begitu pula yang lebih ke timur lagi daripada Australia, seperti negara-negara Pasifik. Fiji, juga Kepulauan Solomon, belum punya klub hash sampai 10 tahun lalu, namun sejak 2015 sudah ada. Fiji, bahkan sudah pernah menjadi tuan rumah interhash.

“Tapi juga gak bisa bikin morning hash, lari pagi,” lanjut Anchor’s Away.

"Kalau Hawaii kan berada di sebelah garis tanggal itu, justru ketinggalan 24 jam karena di sana masih tanggal 31 Desember," kata Rusty Dick alias Kakah Resnadi, bendahara BHHH.

Dengan alasan yang sama itu pula, yaitu terkapar setelah pesta tahun baru, tradisi lari pagi ini juga susah diikuti klub-klub hash atau klub lari lintas alam yang berada lebih ke timur dari Balikpapan, seperti Makassar Hash atau Manado Hash.

"Jadi memang perlu tekad tersendiri," ujar Susu Mama, julukan Surachmat, yang sudah berlari bersama BHHH lebih dari 1.000 kali.

Tahun 2023 ini, BHHH berlari dari pantai di Batakan hingga ke bukit-bukit di Daksa, dan kembali lagi ke pantai. Jarak 6,5 km dianggap cukup untuk sekedar mencari keringat dan menjaga kesegaran fisik.

Lari pagi setiap tahun baru juga selalu digelar dari pantai. Dengan bentang pantai berpasir hingga 40 km, BHHH tidak pernah kekurangan tempat start lari di Balikpapan.

“Tahun 2023 ini kami juga ingin mengingatkan hasher (pelari hash), bahwa Balikpapan punya banyak situs bersejarah di pantai,” sebut Anchor’s Away.

Tidak jauh dari tempat memulai lari di Gang Haji Naping di Batakan, ada bunker kubu pertahanan Jepang dari masa Perang Dunia II dan Perang Pasifik. Kubu itu terlihat terawat sangat baik, antara lain sebab ada di lahan yang sekarang menjadi milik warga. Rumput di sekitar kubu terpotong rapi dan tembok-tembok kubu itu kering, dan terlihat masih sangat kokoh. Di bagian dalam, lantainya yang tanah berpasir juga kering.

Kubu yang menghadap ke laut dibuat tentara Jepang sebagai pertahanan dari serangan Sekutu. Jepang setelah merebut Balikpapan dari Belanda pada tahun 1942, membuat pertahanan di sepanjang pantai dan di bukit-bukit sekeliling kota. Bila di pantai bertebaran kubu-kubu senapan mesin Arisaka, di bukit-bukit ada sejumlah meriam, seperti di Kampung Baru Tengah dan di Markoni. Meriam di Kampung Baru Tengah menghadap ke Teluk Balikpapan, meriam di Markoni menghadap mulut teluk dan sepanjang pesisir Klandasan.

“Kalau berlari di Balikpapan ya bisa seperti itu, kita bisa sambil belajar atau bahkan mengenang sejarah, sering pula untuk melihat keindahan alam, sambil berolahraga dan berteman banyak,” ujar Raunch, seorang petani dengan lahan luas di utara Kota Minyak itu.

Terakhir, keistimewaan lari pertama tahun baru ini adalah ada acara makan-makan. Bila panitia atau pengurus cukup banyak mendapat sponsor, juga bisa ada suvenir kaus pengingat hari itu, atau barang-barang lain, seperti topi, bandana, ban lengan.

“Ini saya pakai kaus dari lari tahun 2014, 9 tahun lalu,” tunjuk Blind Condom, yang mulai berlari bersama BHHH sejak 2005.

 

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023