Investor khawatir The Fed dan bank-bank sentral lain di dunia bersedia mendorong ekonomi global ke dalam resesi demi untuk menjinakkan inflasi
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup turun seiring kekhawatiran terjadinya resesi ekonomi global akibat pengetatan moneter bank sentral di dunia.

IHSG ditutup melemah 75,52 poin atau 1,1 persen ke posisi 6.813,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 11,92 poin atau 1,27 persen ke posisi 928,53.

"Investor khawatir The Fed dan bank-bank sentral lain di dunia bersedia mendorong ekonomi global ke dalam resesi demi untuk menjinakkan inflasi," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.

Bulan lalu bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), ketika menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps)mengatakan bahwa suku bunga mungkin akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama untuk mengalahkan inflasi.

Baca juga: Ketua IMF: Perekonomian global hadapi tahun yang lebih sulit pada 2023

Namun pelaku pasar memprediksi adanya pemangkasan suku bunga acuan pada akhir 2023 dengan Fed Funds Rate berada di kisaran 4,25 - 4,5 persen pada Desember 2023.

Risalah pertemuan kebijakan The Fed pada 13 – 14 Desember 2022 lalu diharapkan investor akan memperlihatkan rencana bank sentral untuk memoderasi kenaikan suku bunga acuan.

Investor berharap risalah rapat The Fed akan memperlihatkan para pejabat The Fed mengurangi atau memperlambat rencana kenaikan suku bunga akibat munculnya sinyal perlambatan aktivitas ekonomi.

Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan terus bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG terus bergerak di zona merah sampai penutupan perdagangan saham.

Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka naik 2,36 poin

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dengan sektor energi turun paling dalam 3,2 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor kesehatan masing-masing turun 2,12 persen dan 1,78 persen. Sedangkan satu sektor meningkat yaitu sektor teknologi sebesar 0,24 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar yaitu DCII, MKPI, SHID, INCO, dan IBST. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni DSSA, UNTR, ITMG, GGRM, dan INKP.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.194.895 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17 miliar lembar saham senilai Rp9,71 triliun. Sebanyak 164 saham naik, 369 saham menurun, dan 173 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei turun 377,6 atau 1,45 persen ke 25.716,9, Indeks Hang Seng naik 647,82 atau 3,22 persen ke 20.793,11, Indeks Shanghai menguat 7,01 poin atau 0,22 persen ke 3.123,52, dan Indeks Strait Times melemah 3,34 poin atau 0,1 persen ke 3.242,46.

Baca juga: Saham China ditutup bervariasi, Indeks Shanghai naik 0,22 persen
Baca juga: Pasar saham Asia melonjak, risalah Fed jadi pusat perhatian pasar



 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023