Jakarta (ANTARA) - Nilai impor dan ekspor di bawah perjanjian perdagangan bebas Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) di Shanghai tercatat lebih dari 48 miliar yuan (1 yuan = Rp2.261) atau sekitar 6,9 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.615) menurut Bea Cukai Shanghai.

Kepabeanan kota tersebut pada Rabu (4/1) juga mencatat adanya nilai pemangkasan tarif yang mencapai lebih dari 600 juta yuan untuk memuluskan perdagangan bebas tersebut.

Dalam 11 bulan pertama 2022, total nilai perdagangan luar negeri Shanghai dengan negara-negara RCEP lainnya mencapai 1,27 triliun yuan, menyumbang 33,2 persen dari total nilai perdagangan luar negerinya.

Selama periode itu, nilai impor dan ekspor kota tersebut ke Jepang dan Korea Selatan melampaui 550 miliar yuan, mewakili hampir separuh dari total nilai perdagangan luar negeri Shanghai dengan negara-negara anggota RCEP.

Setelah perjanjian RCEP mulai berlaku pada 1 Januari 2022, lebih dari 1.900 perusahaan perdagangan luar negeri di Shanghai mendapatkan manfaat pada tahun lalu. Selain itu, manfaat yang diberikan RCEP untuk total nilai barang kota itu menduduki peringkat pertama secara nasional.

Dari perusahaan-perusahaan lokal tersebut, 354 di antaranya terjun ke pasar luar negeri negara-negara anggota RCEP untuk kali pertama, papar pihak bea cukai kota itu.

Pada 2022, Bea Cukai Shanghai menerbitkan lebih dari 68.800 Surat Keterangan Asal (SKA) barang yang diklaim bernilai lebih dari 81 juta yuan. Pada Senin (2/1), RCEP resmi berlaku di Indonesia, dan pada hari yang sama, Shanghai menerbitkan SKA RCEP pertama untuk ekspor ke Indonesia.

Surat Keterangan Asal adalah dokumen yang banyak digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Dokumen itu menyatakan bahwa produk-produk yang tercantum telah memenuhi kriteria yang cukup untuk dianggap berasal dari sebuah negara tertentu. Penerbitan SKA dianggap luas sebagai barometer perdagangan luar negeri.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023