"Sudah ada sejumlah sekolah tingkat SMPN dan SMAN yang menggelar istighotsah, dan diharapkan diikuti oleh sekolah lainnya di wilayah Kota Bekasi," kata Asmari.
Bekasi (ANTARA News) - Tingginya nilai standar kelulusan ujian akhir nasional (UAN) dan ditiadakannya ujian susulan membuat ribuan pelajar tingkat SMPN serta SMAN di Kota Bekasi resah, kemudian menggelar istighotsah di halaman sekolah masing-masing dengan harapan lulus ujian. Keresahan itu juga dialami oleh para orangtua pelajar dan guru, karena khawatir jika anak didiknya tidak lulus UAN dapat menurunkan nama baik sekolah, kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Asmari di Bekasi, Selasa petang. "Sudah ada sejumlah sekolah tingkat SMPN dan SMAN yang menggelar istighotsah, dan diharapkan diikuti oleh sekolah lainnya di wilayah Kota Bekasi," katanya. Dengan digelarnya istighotsah memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kata dia, ribuan pelajar optimis dan yakin saat pelaksanaan UAN yang digelar Senin pekan depan, dapat menjawab soal-soal ujian dengan benar tanpa kesulitan. Asmari menambahkan, standar nilai kelulusan nasional rata-rata 4,51 yang dirasakan para pelajar cukup tinggi sehingga menimbulkan keresahan karena mereka khawatir tidak lulus ujian, apalagi tidak ada ujian susulan seperti tahun lalu. "Saya juga mendoakan para pelajar yang akan ikut ujian akhir nasional nanti dapat dengan mudah mengerjakan soal dan menjawab dengan benar. Mudah mudahan Tuhan mengabulkan doa kalian," kata Asmari. Ia menyebutkan, untuk tahun ajaran 2006 ini, peserta UAN tingkat SLTP sebanyak 22.800 pelajar, Mts 5.205 siswa, SMA sebanyak 20.209 pelajar, Madrasah Aliyah 995 siswa dan SMU sekitar 6.405 pelajar. Pada tahun ajaran 2006 ini, standar nilai kelulusan nasional untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan Ekonomi yakni, 4,51, sehingga jika hasil ujian UAN dibawah angka itu pelajar yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus. "Saya minta selain kalian menggelar istighotsah juga harus sungguh sungguh belajar," katanya. Di tempat terpisah, mantan anggota DPRD Kota Bekasi bidang pendidikan, Syafrudin menilai, kualitas pendidikan pada tingkat SD, SMP dan SMA swasta dan negeri di Kota Bekasi memprihatinkan akibat rendahnya sumberdaya manusia (SDM). Karenanya, diperlukan perbaikan proses belajar mengajar dan memberikan peningkatan kesejahteraan para pendidik, tetapi di sisi lain para siswa juga harus mempunyai kesungguhan belajar guna menambah ilmu pengetahuan diluar pendidikan formal. "Bila perlu di luar jam kerja guru memberikan tambahan mata pelajaran atau semacam privat, tetapi dengan biaya murah demi peningkatan mutu pendidikan itu sendiri," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006