Kampala, Uganda (ANTARA) - Wabah Ebola di Uganda terkendali dan dapat dinyatakan berakhir dalam beberapa hari ke depan, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Afrika.

Uganda mengumumkan wabah Ebola terakhirnya pada September lalu. Pejabat terkait mengatakan wabah itu disebabkan oleh varian virus Sudan yang cukup langka, yang belum tersedia vaksin atau pengobatan resminya yang disetujui.

Jumlah kasus dan kematian karena Ebola mereda setelah lonjakan kasus awal, dengan jumlah keseluruhan kini mencapai 56 kematian dan 142 kasus, menurut Kementerian Kesehatan Uganda.

"Sudah 39 hari sejak kasus terkonfirmasi terakhir," kata pelaksana tugas ketua CDC Afrika Ahmed Ogwell Ouma saat konferensi pers, Kamis (5/1).

"Jika sampai 10 Januari tidak ada kasus baru, wabah akan berakhir," ujarnya.

Baca juga: Menkes sebut Uganda buat kemajuan perangi Ebola

Baca juga: Calon vaksin Ebola yang akan diujicoba tiba di Uganda


Ia merujuk pada pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyebutkan bahwa sebuah negara dinyatakan bebas Ebola jika tidak ada kasus selama 42 hari.

Ouma menambahkan bahwa uji coba vaksin Ebola sedang berlangsung di negara tersebut.

Menurut Kemenkes, saat ini tidak ada kasus aktif Ebola di Uganda saat Presiden Yoweri Museveni menghapus semua pembatasan Ebola pada Desember 2022.

Presiden Museveni mengatakan Uganda berhasil "menangani Ebola sebab masyarakat mendengarkan (imbauan)," katanya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Uganda cabut lockdown Ebola di pusat wabah

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023