PBB (ANTARA News) - Kelompok Empat Timur Tengah, Selasa, menyetujui pembentukan mekanisme sementara untuk mengirim bantuan yang sangat dibutuhkan kepada rakyat Palestina yang menderita akibat dihentikannya bantuan Barat kepada pemerintah mereka. Usulan itu, yang diungkapkan sehari setelah perundingan para diplomat AS, Uni Eropa, PBB dan Rusia Kelompok Empat), bertujuan untuk mencegah hancurnya pelayanan di wilayah-wiayah Palestina. Usul itu juga mencerminkan usaha-usaha yang hati-hati untuk mengatur antara satu usaha AS untuk menekan Hamas yang memerintah enam pekan lalu, dan keinginan untuk membantu kebutuhan kemanusiaan rakyat Palestina. Komisaris hubungan luarnegeri Uni Eropa (EU) Benita Ferrero Waldner mengatakan rincian usul-usul itu diharapkan akan disepurnakan dalam beberapa pekan mendatang, tapi tanda-tanda perbedaan muncul antara AS dan Eropa. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan mengatakan Uni Eropa (EU) akan mulai membicarakan pembentukan satu nekanisme ienternasional sementara" untuk menyalurkan bantuan kepada lebih dari tiga juta warga di wilayah-wilayah Palestina. Pernyataan itu mengatakan Kelompok Empat akan mendukung satu badan "yang bidang dan masa tugasnya terbatas, beroperasi dengan transparan dan dapat diminta pertanggungjawabannya, dan menjamin pengiriman langsung setiap bantuan kepada rakyat Palestina. Pernyataan itu juga mengimbau donor-donor dan organisasi-organisasi internasional untuk ikut serta dan mendesak Israel mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan rakyat Palestina. Tapi kelompok itu juga menegaskan bahwa pemerintah pimpinan Hamas itu harus bertanggungjawab penuh berkaitan dengan "kebutuhan pokok kemanusiaan termasuk pelayanan kesehatan serta manajemen keuangan yang baik dan ketentuan pelayanan." "Masyarakat internasional masih berusaha memperhatikan kebutuhan rakyat Palestina," kata Menlu AS Condoleezza Rice dalam satu jumpa wartawan. "Tapi pada akhirnya pemeecahan masalah ini adalah tanggungjawab pemerintah Palestinam," katanya, seperti dilaporkan AFP. AS dan Uni Eropa telah membekukan bantuan pada Hamas, yang mereka anggap organisasi teroris, sampai gerakan itu menghentikan perjuangan bersenjatanya melawan Israel dan mengakui hak negara Yahudi untuk hidup. Kelompok Empat menyatakan "sangat prihatin atas kondisi yang memburuk khususnya di Gaza" dan mengimbau masyarakat internasional menanggapi segera permintaan-permintaan bantuan. "Siapapun memahami bahwa sesuatu harus dilakukan," kata Menlu Rusia Sergei Lavorv kepada wartawan sewaktu pertemuan istrahat. Seorang pejabat Eropa mengatakan diharapkan mekanisme sementara itu dapat digunakan antara lain untuk membayar gaji para karyawan sipil Palestina yang berjumlah sekitar 160.000 orang. Pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu mengatakan, badan itu juga dapat digunakan untuk membayar beacukai dan pajak sebesar 60 juta perbulan yang dikumpulkan oleh Israel atas nama Palestina tapi dihentikan sejak Hams berkuasa. Semenara itu Rice, Selasa mengumumkan AS akan membantu 10 juta dolar dalam bentuk obat-obatan dan peralatan medis kepada Palestina. Para pejabat AS mengatakan empat juta dalam bentuk barang-barang akan dikirimn paling cepat Rabu dan enam juta dolar akan dikirim melalui Dana Anak-Anak PBB (UNICEF). (*)

Copyright © ANTARA 2006