Ini merupakan komitmen dari Bank Sumut untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional agar membaik dan pulih lebih cepat dari dampak pandemi
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) siap mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional seiring dengan rencana perseroan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna memperkuat permodalan dan pengembangan bisnis.

"Ini merupakan komitmen dari Bank Sumut untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional agar membaik dan pulih lebih cepat dari dampak pandemi. Kami akan membiayai sektor-sektor yang bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi sehingga bisa mengakselerasi perekonomian nasional, khususnya wilayah Sumatera Utara," kata Plt.Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Bank Sumut, yang merupakan BPD terbesar di luar Jawa, melaksanakan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan sebanyak- banyaknya 2,93 miliar saham kepada publik. Jumlah tersebut setara dengan 23 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Baca juga: Segera IPO, Bank Sumut siap kebut ekspansi kredit dan layanan digital

Dalam IPO tersebut, Bank Sumut menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kay Hian Sekuritas, dan PT Aldiracita Sekuritas sebagai joint lead underwriters.

Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO sekitar 80 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan guna mendukung ekspansi bisnis Perseroan termasuk kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi. Sekitar 20 persen akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan termasuk layanan digital.

Adapun peta jalan dan penawaran awal (bookbuilding) saham Bank Sumut dijadwalkan pada 5 - 18 Januari 2023. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 30 Januari 2023. Setelah pernyataan efektif terbit, saham diharapkan bisa tercatat (listing) di BEI pada 7 Februari 2023.

Data per 31 Desember 2022 (sebelum diaudit) kredit produktif Bank Sumut mencapai Rp12,2 triliun atau sebesar 43,9 persen dari total kredit, meningkat sebesar Rp2,3 triliun atau sebesar 23,5 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp9,9 triliun atau sebesar 39,31 persen dari total kredit.

Tak hanya kepada pelaku usaha skala besar, Bank Sumut juga turut mendukung pelaku UMKM bisa kembali bangkit melalui pemberian fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebagaimana diketahui, jenis kredit ini sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil dan mikro agar tetap mampu bertahan menghadapi dampak pandemi dan mengembangkan usahanya.

Per 31 Desember 2022, outstanding penyaluran KUR Bank Sumut mencapai Rp1,9 triliun (sebelum diaudit) atau naik 41,72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp1,3 triliun. Komposisi pinjaman KUR terdiri dari Rp 1,19 triliun digunakan untuk modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp750 miliar untuk kegiatan investasi. Dari sisi nasabah penerima, fasilitas tersebut telah disalurkan kepada 38.393 nasabah KUR atau naik sekitar 37,3 persen (yoy).

"Ke depan, kami akan fokus untuk tetap memberikan fasilitas KUR dalam rangka untuk memberdayakan UMKM. Sebagaimana diketahui, pelaku usaha tersebut selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional," ujar Hadi

Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian akibat pandemi COVID-19, Bank Sumut tetap membukukan kinerja yang solid. Pada akhir semester II 2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp706 miliar (sebelum diaudit), atau tumbuh 15,15 persen (yoy)dan memproyeksikan laba bersih minimal Rp800 miliar pada 2023.

Adapun outstanding penyaluran kredit tahun buku 2022 sebesar Rp27,85 triliun, naik 10,58 persen dari tahun sebelumnya. Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah di level 1,21 persen (NPL net) atau membaik dari tahun buku 2021 sebesar 1,8 persen.

Sedangkan Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan pada 2022 sebesar Rp31,9 triliun atau naik 3,01 persen (yoy) di mana komposisi dana pihak ketiga didominasi oleh produk tabungan dan giro sebesar 60 persen.

Baca juga: Bank Sumut siap melantai di bursa usai dapat pernyataan praefektif OJK
Baca juga: Bank Sumut dukung ekonomi tumbuh melalui kredit ke sektor produktif

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023