Samarinda (ANTARA) - Anggota DPR, Hetifah Sjaifudian, mengemukakan pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-66 Kalimantan Timur, bahwa provinsi ini adalah masa depan Indonesia.

"Jadi kita memahami bahwa Kaltim adalah masa depan Indonesia. Ini ditandai dengan ditunjuknya wilayah Kaltim menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara," ujar dia, di Samarinda, Selasa.

Baca juga: Natal berlangsung khidmat, suasana Kalimantan Timur aman dan lancar

Ia mengatakan, ke depan Kalimantan Timur tentu menghadapi tantangan besar, salah satunya semakin besarnya arus perpindahan penduduk yang masuk ke provinsi setempat.

Maka dari itu, persiapan menyongsong IKN, terutama peningkatan kualitas SDM yang ada di Kaltim menuntut percepatan.

Baca juga: Terowongan Nur Mentaya yang mulai menerangi masa depan pelaku usaha

"Saatnya kita mendorong kesempatan kepada anak-anak muda Kaltim untuk senantiasa semangat menuntut ilmu," ucap dia.

Menurutnya, di Kaltim sudah banyak perguruan tinggi yang cukup berkualitas. Pemerintah juga perlu mendorong peningkatan mutu pendidikan guna mencapai akreditasi yang baik pada sekolah maupun perguruan tinggi.

Baca juga: Dua universitas di Kalimantan raih penghargaan anugerah Diktiristek

Peningkatan sektor pendidikan juga mesti diperkuat dalam merancang kualitas SDM yang kompeten dan mampu bersaing di tengah banyaknya pendatang sebagai penyangga utama IKN Nusantara.

Dia terus berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga perlu ditingkatkan. Sebab sektor ini menjadi andalan perekonomian Kaltim di luar kegiatan ekonomi yang selama ini banyak mengeksploitasi alam.

Baca juga: Pangdam XII/Tanjungpura minta TNI hadir sebagai solusi bagi rakyat

"Kita patut syukuri maskapai penerbangan sudah masuk ke bandara lokal daerah, sehingga akses turis ke beberapa objek wisata di Kaltim bisa terjangkau," ungkap Hetifah.

Hetifah melihat sektor ekonomi kreatif lain seperti hotel- hotel sudah semakin berkembang dari skala kota sampai kabupaten. Maka ini saatnya Kaltim untuk bangkit lebih kuat lagi setelah dilanda pandemi.

Baca juga: BMKG deteksi 17 titik panas di Kutai Timur dan Berau

Pewarta: Gunawan Wibisono/Fandi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2023