Sebanyak 125 petani kopi dari lima Desa yang berada di Kabupaten Bener Meriah juga terlibat
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mendukung pengembangan potensi desa devisa lewat klaster kopi yang salah satunya dilakukan kepada Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

Peresmian Desa Devisa Klaster Kopi di Kabupaten Bener Meriah oleh LPEI tersebut merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Aceh, Kemenkeu Satu Aceh, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah serta Bank Syariah Indonesia.

“Sebanyak 125 petani kopi dari lima Desa yang berada di Kabupaten Bener Meriah juga terlibat,” kata DJKN Kemenkeu Rionald Silaban dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pemprov Aceh kembangkan wisata kopi dan UKM lewat event Journey Coffee

Rio berharap pendampingan dan dukungan dari LPEI bisa mendorong kualitas produksi kopi gayo semakin lebih baik dan menghasilkan kualitas maksimal sehingga berdaya saing global.

Ia juga berharap peresmian ini dapat menjadi bahan bakar semangat yang lebih besar bagi para pihak untuk menciptakan sinergi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan penggiat usaha serta petani kopi.

Hal tersebut dipercaya akan mampu berkontribusi dalam peningkatan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan.

Desa devisa klaster kopi Kabupaten Bener Meriah sendiri menaungi 125 petani kopi yang berasal dari lima desa di Kabupaten Bener Meriah meliputi Sedie Jadi, Waq Pondok Sayur, Panji Mulia 1, Bale Redelong, Kute Lintang dengan kopi yang dihasilkan adalah kopi Arabika varietas Gayo.

Para petani kopi ini tergabung dalam Koperasi Panca Gayo Coffee yang juga merupakan hasil pendampingan kolaborasi Kanwil DJKN Aceh dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bener Meriah yang bertujuan sebagai sentra produksi kopi.

Direktur Pelaksana Bidang Keuangan dan Operasional LPEI Agus Windiarto menuturkan LPEI sebagai Special Mission Vehicle Kemenkeu mempunyai tekad kuat untuk komoditas primadona Bener Meriah itu agar mampu menembus pasar ekspor.

Melalui program Desa Devisa, LPEI akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani kopi dan koperasi pendamping di Kabupaten Bener Meriah.

“Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing sehingga membawa produk unggulan lokal yang mendunia,” ujar Agus.

Baca juga: Petani di Aceh Utara berkomitmen kembangkan komoditas kopi arabika
Baca juga: Kemendes dorong petani kopi Aceh Tengah untuk hilirisasi produk

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023