Jambi (ANTARA) - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd menyampaikan bahwa perusahaan telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) dalam melakukan investigasi terkait insiden yang terjadi di area sumur WB-D7 di Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi.

PetroChina menerima kehadiran pihak eksternal dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pusat laboratorium forensik (puslabfor) kepolisian serta Disnaker Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Provinsi Jambi, kata Vice President Human Resources and Relations PetroChina Dencio Renato Boele, dalam keterangan resminya yang diterima Jumat.

“PetroChina siap bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam melakukan investigasi secara transparan terhadap insiden di area sumur WB-D7," katanya.

Koordinasi dengan drilling service companies terkait penanganan di lokasi terus dilakukan, sampai saat ini kegiatan produksi minyak dan gas di wilayah kerja Jabung masih berjalan normal dan proses investigasi di lapangan terus berlangsung dan tidak ada dampak lingkungan yang dilaporkan dari kejadian ini.

Baca juga: SKK Migas Sumbagsel telusuri sebab ledakan tangki gas di Tanjab Barat

Baca juga: PetroChina optimistis berkontribusi optimal di Blok Jabung Jambi


Insiden terjadi di area sumur WB-D7 yang dioperasikan Perusahaan Jasa Pengeboran (Drilling Service Companies). Insiden ini melibatkan tiga pekerja, meliputi dua dari perusahaan Bohai Drilling Contractor dan satu dari Great Wall Drilling Contractor.

Kedua service companies tersebut merupakan kontraktor penyedia Rig Bohai-85 yang telah melakukan workover program di sumur WB-D7 di Wilayah Kerja Jabung.

Setelah pemeriksaan medis secara menyeluruh, satu orang pekerja diizinkan menjalani rawat jalan. Sementara itu, dua orang pekerja mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit di Jambi.

Atas hasil investigasi yang masih terus berjalan oleh tim KKKS PetroChina bersama pihak eksternal meliputi Ditjen Migas Kementerian ESDM, puslabfor kepolisian dan Dinas Tenaga Kerja.

Sementara itu Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan kembali menegaskan bahwa perlu dipastikan penyebab insiden dan kami meminta agar KKKS PetroChina mengkaji hasil investigasi bersama pihak yang berwenang dan dapat menjadi bahan evaluasi bersama serta menjadi perhatian khusus untuk kedepannya.

SKK Migas meminta KKKS dapat terus mengedepankan langkah-langkah yang strategis seperti 'corrective actions' dalam pemenuhan 'operating procedures' serta pendalaman terhadap 'risk assessment' terhadap semua aktivitas yang dilakukan. Dengan demikian, seluruh kegiatan operasi hulu migas dapat terlaksana dengan aman dan mencapai target produksi nasional demi kontribusi pada ketahanan energi.*

Baca juga: Korban tewas pipa migas di Tanjabbar bertambah jadi dua

Baca juga: PetroChina Xinjiang capai rekor pengeboran minyak mentah dan gas alam

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023