Kathmandu (ANTARA) - Tim penyelamat, Senin, melanjutkan pencarian empat orang yang hilang setelah sebuah pesawat milik maskapai Nepal jatuh pada Minggu (15/1) hingga menewaskan puluhan orang, termasuk sejumlah warga negara asing. 

Peristiwa itu merupakan kecelakaan pesawat yang paling banyak menjatuhkan korban jiwa di Nepal dalam 30 tahun terakhir ini.  

Tim berhasil menemukan 68 jenazah dari 72 orang yang berada di dalam pesawat nahas tersebut, ATR 72, yang dioperasikan Yeti Airlines.

Pesawat tersebut jatuh di kota wisata Pokhara, beberapa menit sebelum mendarat pada Minggu saat cuaca cerah.

Pesawat itu, yang terbang dari Kathmandu menuju Pokhara, membawa 57 warga Nepal, lima warga negara dari India, empat dari Rusia, dua dari Korea Selatan, dan satu warga negara masing-masing dari Argentina, Irlandia, Australia dan Prancis.

Petugas kepolisian Pokhara, Ajay K.C., mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan --yang dihentikan akibat kondisi gelap pada Minggu, dilanjutkan.

"Kami akan mengevakuasi lima jasad dari lembah dan mencari empat orang lainnya yang masih hilang," katanya kepada Reuters.

Sebanyak 63 jenazah sudah dibawa ke rumah sakit, katanya.

Pemerintah Nepal mengumumkan hari berkabung nasional pada Senin dan membentuk panel untuk menyelidiki kecelakaan tersebut serta mengusulkan sejumlah langkah untuk menghindarkan insiden seperti itu di masa mendatang.

Menurut otoritas, jenazah-jenazah itu akan diserahkan ke keluarga korban setelah dilakukan identifikasi dan pemeriksaan.

Hampir 350 orang tewas sejak 2000 dalam insiden jatuhnya pesawat dan helikopter di Nepal.

Negara Himalaya itu memiliki delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest. Di daerah itu, perubahan cuaca seketika dapat menciptakan kondisi berbahaya.


Sumber: Reuters

Baca juga: Ditemukan, kotak hitam pesawat yang jatuh di Nepal

Baca juga: Nepal akan lanjutkan pencarian pesawat kecil yang hilang


 

Setidaknya 14 tewas dalam kecelakaan pesawat Nepal

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023