Jakarta (ANTARA) - Nama Pandu Patria Sjahrir muncul sebagai calon tunggal ketua umum Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) periode 2023-2026 dalam agenda utama Musyawarah Nasional (Munas) di Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta, Selasa (17/1).

Munas tersebut menjadi kali pertama sejak PSOI resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat pada 2020 dan kepengurusan pertama dikukuhkan dan diresmikan Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman pada 25 Februari 2021.

Sekretaris Jenderal PB PSOI Tipi Jabrik mengatakan agenda utama pada Munas yang mulai bergulir hari ini hingga Rabu (18/1) adalah menetapkan ketua umum baru untuk menggantikan Arya Sena Subyakto yang menjabat posisi tersebut sejak 2019.

"Dengan Munas ini kami mencari figur ketua umum baru yang dapat memberikan kemajuan PB PSOI," kata Tipi dalam keterangan tertulis yang terima di Jakarta, Senin.

Nama Pandu Patria Sjahrir, lanjut Tipi, muncul menjadi calon tunggal Ketum PB PSOI untuk periode 2023-2026. Menurutnya, sosok investor ternama Indonesia itu punya banyak ide dan inisiatif terbaik untuk kemajuan PB PSOI.

Baca juga: PB PSOI akan gelar seleksi tim untuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024

"Karena secara historis PB pernah mendekati Pak Pandu untuk meminta saran dan masukan. Dan saat itu Pak Pandu sangat antusias berikan arahan dan support dan hal itu memberikan keyakinan kepada PB untuk memberikan kesempatan ke Pak Pandu menjadi Ketum dan Pak Pandu menyambut dengan baik," kata Tipi menambahkan.

Menanggapi pemilihan ini, Pandu menyatakan kesiapannya dalam memimpin PB PSOI. "Jika memang dipercayakan untuk memimpin organisasi ini, saya akan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan olahraga selancar ombak. Kita lihat hasilnya di acara Munas, besok," kata Pandu.

PSOI didirikan pada 2008 dan dikelola oleh orang-orang yang sudah tidak asing lagi di dunia surfing Indonesia. Mereka adalah Arya Subyakto dan Tipi Jabrik, yang sudah sejak 2001 memulai Indonesian Surfing Championship (ISC).

Meskipun kompetisi surfing antar-negara seperti di Asian Beach Games tidak lagi digelar, PSOI dan atlet-atlet di bawah bimbingannya masih terus mengikuti kejuaraan single event hingga sekarang.

Aktivitas dan keberhasilan prestasi dari PSOI, ISC atau pun ASC tidak dapat dipisahkan. Keterbatasan perhatian dan bantuan dana dari pemerintah memaksa para pengurus memutar otak dan kreatif untuk menyelenggarakan kejuaraan untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas olahraga surfing di Indonesia.

ISC/ASC menjadi badan hukum swasta yang selama ini menjalankan kejuaraan surfing di Indonesia sejak 2001. Kehadiran kejuaraan surfing untuk tetap ada di Indonesia tentu merupakan prestasi milik PSOI juga yang selama ini dikelola oleh orang-orang yang sama.

Baca juga: PB PSOI gelar kejurnas cari potensi atlet selancar ombak

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023