Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto melaporkan capaian realisasi anggaran Kementerian ATR/BPN tahun 2022 sebesar Rp7,34 triliun, naik 2,79 persen.

"Capaian ini meningkat 2,79 persen daripada serapan tahun 2021 yaitu sebesar 90,76 persen," ujar Hadi melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Dari anggaran yang terserap, Kementerian ATR/BPN berhasil menuntaskan berbagai program prioritas nasional yang mendukung pembangunan nasional serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal pendaftaran tanah, pada tahun 2022 Kementerian ATR/BPN berhasil mendaftarkan sekitar 6,7 juta bidang tanah dengan keluaran berupa sertipikat sekitar 4 juta bidang tanah melalui beberapa mekanisme, baik dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) maupun program prioritas nasional lainnya.

"Sehingga, sampai dengan tahun 2022 Kementerian ATR/BPN telah mendaftarkan 101,1 juta bidang tanah atau 80,25 persen secara nasional dan 85 juta bidang tanah atau 67,5 persen di antaranya telah bersertifikat," kata Hadi.

Baca juga: Menteri ATR beri solusi sengketa tanah 57 tahun di Jember

Selanjutnya, Hadi menyampaikan beberapa progres kegiatan prioritas Kementerian ATR/BPN. Di antaranya perolehan tanah oleh Badan Bank Tanah, progres penyiapan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), hingga terkait penanganan kasus pertanahan.

Sementara itu, untuk rencana kerja 2023, terdapat penurunan anggaran sebesar 5,25 persen dibandingkan dengan alokasi anggaran tahun 2022.

Di samping itu, Kementerian ATR/BPN juga turut menerapkan kebijakan Automatic Adjustment sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Keuangan sebesar Rp404,31 miliar dengan sumber dana Rupiah Murni dari tiga jenis belanja yaitu Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal.

"Terdapat 12 program dan kegiatan prioritas Kementerian ATR/BPN pada tahun 2023. Sembilan di antaranya bisa terlaksana, namun terdapat tiga kegiatan yang terkena kebijakan Automatic Adjustment yaitu Peta Bidang Tanah PTSL, Sertipikat Hak Atas Tanah PTSL, dan keluaran SK Redistribusi Tanah," kata Hadi.

Baca juga: Gubernur Sulteng laporkan konflik agraria ke Menteri ATR

Di akhir kesempatan, Menteri ATR/Kepala BPN meminta agar pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2023 senantiasa mendapatkan dukungan dan pendampingan dari pimpinan dan para anggota Komisi II DPR RI, sehingga apa yang telah diprogramkan dapat dilaksanakan dengan baik.

"Atas segala upaya dan dukungan yang diberikan oleh Pimpinan dan segenap Anggota Komisi II DPR RI, kami mengucapkan terima kasih," ujar Hadi.

Sementera itu, Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengakui bahwa masalah pertanahan tidak mudah untuk diselesaikan. Menurutnya, di setiap kesempatan pasti menerima aduan dari masyarakat mengenai masalah pertanahan, terlebih masyarakat mengetahui bahwa Komisi II DPR RI merupakan mitra dari Kementerian ATR/BPN.

Oleh sebab itu, sebagai bentuk komitmen bersama, kedua belah pihak diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dengan membentuk satuan tugas.

"Saya pernah mengusulkan perlu membentuk task force langsung di bawah kendali menteri dengan kita, jadi bisa tahu kalau ada masalah begini dan bisa melakukan cek sudah sejauh mana (progres penyelesaian masalahnya, red). Saya kira ini harus berujung, kita buat kesimpulan dan semua masalah harus kita selesaikan,” kata Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023