Jakarta (ANTARA) - Kawanan bebek putih, hitam, dan coklat berpatroli di kebun anggur di kota pembuat anggur Stellenbosch di Afrika Selatan. Mereka berburu siput dan serangga untuk membantu pemilik kebun yang pantang menggunakan pestisida dan pupuk sintetis.

Sekitar 500 bebek pelari India bekerja sebagai pengendali hama alami di Perkebunan Anggur Vergenoegd Löw, tetapi juga menghibur wisatawan yang minum anggur di sana.

"Kami menyebut mereka prajurit kebun anggur," kata direktur pelaksana perkebunan, Corius Visser, kepada Reuters pada Rabu waktu setempat.

Bebek adalah jantung dari praktik pertanian regeneratif kilang anggur, dan khususnya bebek pelari India, yang memiliki kaki panjang dan postur tegak. Dengan kelebihan itu mereka dapat meraih siput di antara dedaunan.

Baca juga: Panda raksasa di Chongqing lahirkan bayi kembar

Kotoran bebek dan hewan lain yang kaya nutrisi sekaligus menjadi pupuk dan pemeliharaan kebun anggur berjalan secara berkelanjutan.

Mengikuti pemimpin mereka, bebek berbaris dalam konvoi melalui tanaman merambat.

"Sungguh menakjubkan bagaimana mereka berperilaku, berjalan berbaris seperti tentara," ungkap seorang turis, Merle Holdsworth.

Bebek mengikuti rutinitas sehari-hari: di pagi hari, mereka pergi ke kebun anggur untuk mencegah kerusakan tanaman, dan di malam hari mereka kembali ke kandang untuk mematuk pelet makanan burung yang bergizi.

Pekerja Yodell Scholtz telah memelihara itik selama dua tahun terakhir. "Ini hampir seperti membesarkan anak sendiri, jadi saya sangat menikmatinya," ujar Scholtz.

Baca juga: Satu macan akar dilepas di Taman Wisata Alam Batu Kaba

Baca juga: Lima ekor singa kabur dari kebun binatang Australia

Baca juga: Kebun binatang Gaza sambut 3 ekor anak singa yang baru lahir

Penerjemah: Siti Zulaikha
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023